.
Mutrah. Tempat yang dipenuhi para backpacker. Terletak di pinggir laut dekat pelabuhan Sultan Qaboos. Burung Camar terbang melayang mengikuti remah-remah roti yang dilempar orang-orang di pinggir jalan. Crut! Selagi terbang, si burung mengeluarkan kotorannya. Plung! Untungnya jatuh ke laut yang airnya jernih. Terlihat segerombol ikan yang berebutan memakan kotoran itu. Iuw.
Mutrah Souk. Pasar Mutrah. Khusus menjual suvenir oleh-oleh. Tak heran, isinya pun bebulean (bule-bule maksudnya). Saat gw melintas, para pedagang menyapa: 'Apa kabar? Apa kabar?'. Percuma saja, gw tidak berniat membeli apa pun *bokek mode:ON*
Lalu, mampir sebentar ke salah satu istana Sultan Qaboos. Bukan rumah doi, itu cuma tempat penyambutan tamu negara resmi saja. Hanya mentok sampai pagar, tak bisa berfoto dengan prajurit penjaga pagar yang mengenakan sepatu boot keren dan berparas menarik (pengaruh seragam kayanya).
Daaaaan.. naik boat di Qantab. Ya, berasa naik kapal di Pangandaran tapi lebih bersih.
Kebetulan para ponakan pake disdas buat solat Jumat. Yasudah, gw akhirnya membuat Photoshoot Disdas (gw lupa spelling yang bener: pakaian tradisional buat cowo) dan abaya. Teteh gak punya cadar/masker jadi gw gak bisa pake ala cadar. Tadinya mau foto di depan pohon kurma, sayangnya hanya ada pohon pisang (satu-satunya) di komplek rumah teteh. Yowes, sekalian bikin cover Kolak Pisang ala Nanien Sudiar.
Jebretan Maut dan Tiga Orang Baik
4 hours ago
No comments:
Post a Comment