Tuesday, February 5, 2013

PINDAH!

Seharian ini (literally) gw sibuk ngubek-ngubek Wordpress.
Demi kemudahan update via handphone dan setelah menyadari enaknya Wordpress, gw memutuskan untuk hijrah.

Bye bye blogspot, hello NIENJU.WORDPRESS.COM!


Liputan edisi nyambi sebagai fan

Pernah, gw bikin enam tulisan (pendek) setelah datang ke Prescon Raid 2. Rasanya pusiiiiing banget karena itu -bagi gw- banyak informasi yang harus diproses dan diolah. Rekor deh buat gw.

Dari siang sampai sore rempong transkrip, edit, tulis, riset, syalalala. Dan saat itu subjeknya banyak, beberapa arteis dan beberapa isu.

Nah, kemarin, lebih gila. Satu arteis ane bikinin enam tulisan. Pencapaian yang lebih cihuy lagi adalah setengah tulisan gw didasari door stop yang bisa dibilang eksklusif. Hanya ada gw, dia, dan seorang anak media lagi sih, tapi dia ga ngerti apa yang gw dan narasumber bicarakan.

Eksklusif doooong.. Bangga dong pastinya karena si itu rada susah di door stop. I just happened to be in the perfect place with perfect topic.

Ngomongin apa sih? Apalagi kalau bukan jejepangaaan, dorama, anime, komik, koreaan!

Begitu wawancara rame-rame selesai, gw langsung nyodorin hape sambil ijin wawancara tambahan dan mengajukan pertanyaan yang sudah gw persiapkan.

So when the manager poke her to end the interview, she snapped "Ntar dulu gw belum selesai ini lagi bagus!".

Wow. Bahkan yang bilang "ntar dulu" bukan gue!

Lima menit berlalu, manajer udah ngeliatin. Sambil mengucapkan terima kasih gw segera berubah jadi fans gesit dengan mengeluarkan spidol permanen dan album.

"Minta tanda tangan dong.." #eaa

Dan spidol gw berpindah tangan saat para pewarta lain latah minta ttd. Hihihi.

Rasa puas adalah ketika berhasil wawancara dengan suasana menyenangkan di mana narasumber nggak merasa bete karena gue nggak nanya "apa kabar pacar?" Dsb dsb dsb.

Riset itu tentu perlu. Dan emang asoy kalau yang lo tanyain adalah sesuatu yang udah ngelotok di luar kepala. Benar-benar one thing lead to another yang mengalir karena lo tahu persis apa yang sedang dibicarakan.

Itulah mengapa gw selalu bacot kalo narsum suka koreaan dan jejepangan.

Gw selalu bahagia bila berhasil membangkitkan jiwa fangirl atau fanboy dari narasumber.

Dari ngomong yang behave berubah ke histeris jeritan "gila, gw ngefans banget man!". Kalo narsum udah begitu gw sungguh puas.


Saturday, February 2, 2013

Tiada konpers tepat waktu

Gw selalu memuji bahwa acara yang diselenggarakan pihak Jepang atau Korea akan berjalan sesuai jadwal.

Ketika konsernya mungkin iya. Ketika konferensi pers? Pret.

Waktu Wonder Girls, nunggu sekitar 1-1,5 jam. Dan kemarin, Ukiss....satu setengah jam. Padahal udah bela-belain berangkat jam tujuh karena naik bis! Biasanya jam tujuh gw baru nyariin handuk loh.

Acara katanya dimulai setengah sepuluh. di undangan pun tertulis untuk tidak datang terlambat. Dan gw nyampe jam sembilan. Gokil yee ternyata udah rame aja fans yang  ngumpul.

Menunggu dan menunggu. Anehnya konferensi pers diadakan di ruang terbuka di mana suara para fans TENTU SAJA akan mengganggu kelancaran acara karena mereka nggak berhenti jerit jerit saat acara dimulai.

Wajar sih kalau banyak pewarta yang ngamuk. Lah kita disana kerja, butuh ketenangan untuk mendengarkan apa kata narasumber, tapi speaker kalah total sama jeritan Oppaaaaa Oppppaaaaaa...

Sebagai sesama fangirl gw mengerti sih sulit menjaga kelakuan kalah lihat idola depan mata, tapi itu emang sangat mengganggu kerja pewarta. Gw maklum aja saat ada mbak mbak teriak ke arah kerumunan fans, nyebut nama binatang favorit "gue mau nulis berita!!".

Kalau mau sih, konferensi pers taruh di lokasi berbeda yang steril dari jeritan fans. Atau taro fans di ruangan kedap suara biar jeritan mereka hanya menulikan diri mereka sendiri.

Salut sama konferensi pers Jrock Evo atau Anime Festival Asia yang tertutup meski prosedurnya super rempong. Banyak aturannya. Maklum Jepun emang suka nggak santai. Pffft.

India lebih gila. Ngaret empat jam kan pas Shahrukh Khan konferensi pers. Itu bisa buat nonton film, tidur siang, dan mandi sore.


Friday, February 1, 2013

Edisi bertemu penulis

Minggu ini untuk pertama kalinya datang ke peluncuran buku. Yang pertama novel politik yang membawa Slank sebagai tokoh utama. Meski disebut ringan, bagi gw tetap memusingkan sih. Ohok.

Yang kedua, kemarin adalah buku ke- 27 Fira Basuki. Ngomongin soal novel, masa Iya Iif gak kesana? Dan bertemulah kami untuk pertama kalinya di area profesional. Asooyyy. Ketemu Iif berarti mendapat ilmu baru soal dunia novel. Maklum, dirinya juga penulis. Mbak Iif juga kenal sama para blogger terkenal gitu. Jadilah tadi gw diberi pengarahan singkat tentang siapa-itu-siapa-ini walau pada akhirnya gw lupa lagi mukanya.

Dan dan dan dan... Gw belum pernah ketemu penulis yang nyebelin. Semua yang pernah interaksi sama gw selalu ramah meski namanya udah selangit (baru sedikit sih).

Mbak Fira Basuki pun demikian. Sukses ya mbak novelnya!

Pengen deh punya recorder atau qwerty yang keypadnya seempuk pantat bayi demi kemudahan kerja. Dan juga ingin belajar nulis cepet.

Dan barusan ada dua pria tampan melintas tapi entah homo apa bukan (lagi nunggu bis di Sarinah).

Ngomong-ngomong, akibat malas beli oleh-oleh pasca liburan gratis ke Bali, cap kopet melekat kuat di kantor bahahahahha. Yang gw bawain cuma orang yang nitip, as in bakal ganti duitnya.

Setelah merasakan sulitnya mencari uang, gw jadi belajar mengendalikan pengeluaran loh. Beda sama jaman kuliah yang royal banget. Apalagi kalau udah banyak ngeluarin duit demi jajan atau beli tiket pesawat (YANG BELOM TENTU BISA PERGI SECARA BELUM PUNYA CUTI) sebelumnya.

Well u cannot pleased everyone :)
Antara menyenangkan orang lain tapi uang saku abis daripada dibilang kopet karena datang dengan tangan kosong, sudah jelas jawabannya.

Yang mau oleh-oleh sih ada kartu pos ad yang hrateisan jugak hihihi.

Nabung dong saya demi ketemu si dia di Tokyo Dome!

Sunday, January 27, 2013

Bali edisi kedua hari terakhir

Malamnya ditambah dua personil yang sedang domisili di Bali, Prita temen SMA dan Devi temen SD Riju. Sampai malam bercengkerama daaaan saling berbagi informasi terkini.

Niatnya jam enam mau renang. Ternyata belum buka huhuhu. Akhirnya kami memanfaatkan pagi untuk berfoto di depan tulisan hard rock cafe yang tiap malam dipenuhi orang (pada foto juga). Kalau pagi jam enam ternyata kosong. Ya Iya lah belum pada bangun.

Jalan-jalan dulu deh di Pantai Kuta karena belakangan selalu pulang malam dan tidak pernah melihat laut pada pagi hari.

Sekarang kotor banget!

Sebagian besar sampah seperti rumput dan tanaman gitu sih. Tapi ada juga potongan kayu, tutup botol plastik, dsb. kayanya sih karena akhir akhir ini arus deras jadi sampah terseret ke pantai.

Nggak kece! Jauh banget dibandingkan tiga tahun lalu yang masih bersih.

Balik ke hotel, belum dibuka kolam. Sedih! Ya sudah batal aja nanti takut kesiangan.

Ternyata..habis sarapan kolam sudah dibuka dan kami punya waktu sekitar satu jam untuk nyobain kolam yang luaaaas itu.

Nggak nyesel lho. Airnya enaaak banget. Bersih. Kayanya kaporit gak banyak gitu, soalnya pas tersedak hidung nggak sakit juga.

lebih ciamik di kolam tengah karena dasarnya pasir. Enaaaak. Untung riju bawa bungkus kamera anti air jadi sempat foto-foto gaul di dalam air ala dugong terdampar.

Lebih bahagia karena pelajaran renang gaya katak yang sudah bertahun-tahun lalu dipelajari masih bisa digunakan.

Pengen renang lagiiiiiiiiiiii!

Sempat jadi pusat perhatian rombongan karena dus yang gw bawa paling besar. Maklum isinya bed cover lima buah titipan emak Tante kakak yang prosesnya super rempong. Gilak.Agak mikir mikir lagi kalo dititipin oleh oleh yang tidak berupa makanan. Batre hape gw sampe low gara gara sibuk wasap, baju gw basah karena satu jam bolak balik angkat-foto-ngetik dsb. bahkan mas penjaga toko sampe pasang wajah frustrasi dan sempat izin pipis saking negosiasi lama banget untuk menentukan mana yang mau dibeli.

Langsung gak niat beli macem macem lagi karena dijamin bagasi udah penuh. Bener aja, bagasi gwdan riju digabung 37.5 kg. Sisa sedikit sebelum bayar kelebihan. Fiuh banget.

Dan sekarang masih di bandara, stay rempong dan berebut kursi. Bagian gedung yang masih dibangun panas benjet!

Eniwey, semua orang pada ribut mencari pia legong. Berbekal penasaran, gw beli satu yang harganya mahal itu.

Kirain sama aja sama pia jogja.

Yang keju enak banget broooo!

Tapi jangan beli di bandara karena harganya naik selangit! Kayanya harga asli 80rb. Gw beli di toko lain89. Di bandara 115. Gila.

Oke deh. Besok kembali ke kenyataan.


Saturday, January 26, 2013

Bali edisi kedua hari ketiga

Ke Taman Safari Bali. Jumlah dan luasnya sih sepertinya kalah sama taman safari Cisarua. Tapi di sini fasilitas dan SDM benar-benar dikondisikan untuk level internasional. Mulai dari brosur berbahasa Inggris, Jepang, Rusia, pemandu yang bahasa Inggrisnya lancar, suvenir yang keren (dan mahal), dan wc yang bersih dan nyaman.

Jangan lupa tonton BALI AGUNG di Bali Theater. Keren!


Friday, January 25, 2013

Bali edisi kedua hari kedua

Hari kedua dimulai dengan ngaret karena -seperti biasa- ada yang nggak disiplin soal waktu. Kalau nggak salah nguping sih Ibu dan anak berenang sampai lupa waktu (nggak ngecek jam secara berkala). Begitulah duka kalau ikut rombongan.

Nienju selalu jadi yang terdepan deh. Makanya kami bisa pilih tempat duduk yang enak untuk melihat pemandangan. Walaupun pada akhirnya tidur di jalan juga.

Tujuan berikutnya, Tanjung Benoa. Jet ski, banana boat, dan donat.

Seperti biasa gw ga bisa naik abis kecebur.banana boat. Diperlukan dorongan bapak2, tarikan mas bali, dan ketawanya riju sampe gw bisa kembali bertengger. Kenapa sih banana boat ga nyediain tangga tali?

Jet ski ternyata seru. Laju yang labil menunjukkan kemampuan gw menyetir. Ajrut ajrutan sampe gw takut terlempar(padahal gw yang mengendalikan jalannya). Yang harus diingat, pakai kacamata renang karena mata perih kena air laut.

Donat... Gokil. Kata riju otak dia sampe kegeser saking kami diaduk kaya adonan donat. Mungkin itu alasannya mengapa tempat duduk dalam perahu donat sungguh sempit. Ketika perahu diputar dan bergoyang dahsyat, rambut gw sampai keluar dan daleman kerudung raib
Mungkin copot dan jatuh ke laut saking goncangannya lebih hebat dari lima puluh penyanyi dangdut bergoyang bersama.

Lalu ke Nusa Dua, makan Bebek Bengil.
Enak. Banget. Ukurannya jumbo, dagingnya lembut, sambal tiga macam.

Enaaaaaaaaaakkkk bgt.

Elit banget dah Nusa Dua. Cita-cita pengen nginep di hotel bintang lima di sana deh.

ternyata ada macet juga di sini. Di daerah patung Dewaruci lagi ada pembangunan underpass, kedua jalur tersendat. Antre panjang sampai bisa tidur walau tidak seekstrim macet Jakarta sih.

Makan malam di Jimbaran. Crowded banget dan nggak duduk di pinggir pantai. Nunggu makanan lamaaaaaa dan akhirnya datang satu set ikan, udang, cumi, dan kerang. Enak sih, tapi akan lebih nikmat kalau itu masih panas banget. Tapi namanya gratis ya nikmatilah.

aku rindu bebek bengil!

Oiya, kami duduk di bis yang isinya orang tua, jadi obrolan becanda bokep bapak bapak. Macan gersang (manis cantik segar merangsang) dsb. lumayan jadi tau banyak akronim seru. Mbehehe.


Bali edisi kedua #1

Kedua kalinya Nienju berpetualang ke Pulau Dewata. Kali ini tidak nyaris ketinggalan pesawat karena bersama pemandu wisata dan berangkat secara rombongan.

Delay 90 menit. Eaaa.

Sesampainya disana.. (bandara lagi direnovasi) Dikalungin bunga kamboja, antara senang dengan hawa kuburan.

Hotelnyaaa? Batu keras. Uwew banget! Itu kamar padahal kasurnya bisa buat empat orang. Hahaha. Yang lebih nggak penting lagi, si Riju mempertanyakan mengapa tiap kasur bantal ada empat. Kenapa banyak banget?
Tapi itu bantal empuk banget dan sangat lembut jadi cepet kempes. Mungkin itu alasannya harus empat biji. Nyahahaha.

Sialnya, fasilitas serba bule. Kamar mandi kaga ada semprotan buat cebok. Aaaaarghhhh tissue wont help us!

Habis itu ke Garuda Wisnu Kencana, patung yang sering gw lihat di prangko. Lalu nonton tari kecak. Sayangnya kurang massal dan sakral karena penarinya terlihat belum luwes. Gak kerasa deh magisnya.

Baiklah, sekarang kami sedang bersiap ke Tanjung Benoa. Sampai nanti!



Thursday, January 24, 2013

Kabur

Meninggalkan kantor hingga minggu depan demi liburan gratis! Untung dapat izin resmi karena kata hadiah gratis digarisbawahi.

Selepas banjir, apa saja yang gue lakukan?

1. Ke plaza maut yang basementnya kebanjiran. Butuh masker kalau mau nongkrong di depan sana. Anginnya muter bawa debu. Dan masih macet aja di depan bangunan itu karena para pengendara melaju pelan saking penasaran sama kegiatan kuras menguras yang belum selesai. Gw nggak bisa lihat langsung
Basement karena satpamnya galak. Baru maju selangkah aja udah dipelototin. Atut!

2. Puteri Indonesia. Tinggi banget deh mereka itu. Padahal usianya jauh lebih muda. Pas doorstop salah satu jebolan pemenang beberapa tahun lalu, kepala gw pegal karena mendongak terus.

Ingat kata seorang teman yang pernah ikut kontes kecantikan, bibirnya pegal karena harus terus tersenyum beberapa jam.

Itulah yang gw lihat saat deretan finalis duduk di depan menghadap gw. Berhubung hampir semua pake dress seatas lutut, kaki pun harus rapet biar segala aurat tertutup. Oemji. Kalau gw mungkin harus ngiket lutut pake tali.

Kebayang dong pegelnya.
Yang pake kerudung cuma kontestan Aceh aja. Agak penasaran apakah itu berarti dari provinsi lain ga bisa yang pake kerudung? Tapi mending banget yang dari Aceh itu karena dia bisaduduk lebih santai berhubung pakai rok panjang.

Mungkin  kalau gw ikut Miss-Missan (Miss Understanding), saat unjuk bakat gw akan memamerkan joget arashi dan kemampuan mengunduh.

Eniwey, heading to airport now! Subuh subuh cuss dari Rambutan naik Damri yang ada wifi. Cakep! Bis damri dari Rambutan emang super pewe dengan harga terjangkau. 25 ribu saja. Tapi ada uang  peron seribu perak. Di karcisnya sih harusnya bayar dua ratus perak. Entah karcisnya belum diupdate atau...

Insya Allah kali ini sama Riju ga ketinggalan pesawat lagi karena ada
Pemandu wisata. Ohok.

Barong-barong, tiga tahun kita tidak jumpa!

Saturday, January 19, 2013

Ditelpon (ternyata bukan) raja dangdut

Apa yang lo lakukan ketika handphone lo berdering dan penelponnya tertulis "Rh*ma Ir*ma"?

GUE PANIK.

Flashback.

Magrib, dapat sms kalau pedangdut senior wafat. Ditanya apakah ada kontak artis yang berhubungan, minta konfirmasi.

Tanya sana sini. Dapet nomer ini. Tapi nggak aktif. Gw juga bingung nih gimana caranya menghubungi orang yang sedang berduka.

Disuruh lagi cari kontak raja dan ratu dangdut. Dapet sih kontak (katanya) raja dangdut. Kusimpan nomornya. Kukirim SMS.

EH DIA NELPON.

I was like..."*(#)#(*#$^&Q%&#()($@!!!!"  (baik bener ini gw nggak dibiarkan terbuang pulsanya)

Gw angkat.

Penjelasannya mengalir dengan lancar. Tangan gw sibuk mengetik, kuping dan bahu sibuk mengepit telepon.

Then..

"Dan yang pasti bang Rh*ma juga berduka cita.."

"Eh, tunggu. Ini bukan nomor bang R? Ini manajernya?"

"Bukan. Saya xxxxx (pengurus syubidubidu)."

O...Ohhh... pantesan, Kan aneh, narasumber biasanya ditelpon, kok yang ini menelpon *usap keringat*

Dan akhirnya...olahraga jantung itu terbayar juga.

Mari kita istirahat!

Breaking news itu berbahaya bagi kesehatan orang macam gw yang akan terbirit-birit seperti dikejar pocong yang mengacungkan celurit menaiki mobil yang berdecit-decit dan dia pun berteriak "AKAN KUSAMBIT!".

Ya Allah. Jadikanlah bumi ini damai sehingga hal-hal yang wajib kukejar adalah pameran komik, bukan perihal banjir. Amin.

Friday, January 18, 2013

Hujan oh hujan

credit google


BANJIR!
Sudah dua hari tidak ke kantor. Hari kedua udah agak biasa melihat timeline kereta api dan transjakarta yang bilang perjalanan terhambat. Kemarin? Uwaaaah. Panik. Dari malem denger suara hujan aja sungguh sungguh deg-degan.

Apdet banjir dari rumah deh. Sungguh, jangan malapetaka di Jakarta karena polisi/ wartawan/ dokter itu tidak pernah berhenti bekerja saat semua orang "diliburkan". Nggak mainstream kan. Kadang asyik kadang jadi "hiks hiks".

Ciyus. Kalau teman-teman yang lain bahagia saat kereta terhambat, banjir, sehingga kantor libur, gw ingin menangissss karena itu sama dengan kerjaan ekstra. Untunglah sekitar rumah aman nyaman sehingga tiada yang perlu diberitakan.

-------

Dua hari yang lalu? Mejeng di Wendys Kuningan setelah mendengarkan penjelasan tentang ASI eksklusif, undang-undang, dsb dsb. Kenalan sama anak dari media tetangga, lalu berduaan sampai sore. Halal kok, muhrim. Hahaha.

Pesan moral: Asi itu paling sempurna untuk bayi. Mudah, gratis, steril, sehat, dsb. Masih nggak habis pikir sama orang yang mikir susu formula itu lebih baik. Korban iklan kali ya. Kalau asi kan tinggal jejelin aja gak usah mikir rebus botol dsb dsb dsb.

--------

Tiga hari yang lalu?

Terhibur dengan tingkah polos dari para anak magang di media tempat mbak Lei bekerja. Mulai dari "kak, kita boleh foto nggak sih pas acara berlangsung?" sampai "kak aku mau foto sama dia (artis) tapi malu." juga "kak emang kita kelihatan umur berapa? kaya masih kecil?".

Aduh adik-adik kalian lucu sekali!

Oh, pertama kali ketemu temen dunia maya pecinta Arashi yang jadi sutradara "Tidak Bicara Cinta". Nggak sabar pengen nonton pelemnya karena dulu gw suka sama film pertamanya, "fiksi.". Inget banget waktu itu nonton tengah malam di komputer. Deg-degan banget berhubung musik latarnya sendu-sendu-dingin-horor.

Dan ketemu sama arteis yang demen Arashi juga. Yeaaaay! Arashi fellow!

Dan itu acara di Kemang (LAGI). Berangkatnya sih sama Lyn, bajaj bareng dari blok M. Masih misterius angkot apa yang lewat Kemang Timur. Pulangnya? Melintah sama adik-adik magang yang punya voucer taxi (nggak, beneran nggak malu. kan searah).

Nasib membawa gw terbawa arus ke pasar minggu (tadinya pengen ke Ampera), yang jadi rejeki karena gw tinggal naik angkot dua kali (bukannya metromini penuh sesak plus jalan macet) yang jalannya lumayan lancar. Padahal hujan deras loh. Dan ibunda tercinta pun mau menjemput karena hujan tidak memungkinkan anaknya ngojek. Rejeki itu emang gak kemana-mana :)


Monday, January 14, 2013

Debut ke Rolling Stone cafe

Kemang lagi, kawan. Kali ini di Rolling Stones cafe. Perjalanan tergolong lancar, hanya tersendat karena menunggu dua puluh menit di terminal blok m.

Seru juga ngeliatin kehidupan orang-orang di terminal. Para pengamen dan pengemis yang sudah  akrab saling bercanda dan berbagi giliran, mana metromini atau kopaja yang akan jadi tempat mencari nafkah.

Kadang ada yang berwajah kecewa karena metromini sasarannya sudah diisi temannya. Yang sudah di dalam metromini cengar-cengir seakan bilang, "kalah cepet niyee".

Setiap ada anak SMA yang lewat, kepala cowok-cowok menengok 180 derajat mengikuti arah jalan si remaja.

Eh giliran yang lewat cowok berotot, mereka diam saja. Padahal gw berharap mereka juga akan menengok. Ehm.

Perjalanan 605A menuju Rolling Stone cukup lancar. Kelewat lancar malah karena si supir nggak mau berhenti jika yang nyetop anak sekolah. Diskriminasi. Bahkan dia tidak pernah berhenti secara total. Jadilah gw turun sambil setengah berlari. Kalau bukan anak metromini, rasanya bisa jatuh terpelanting. Bahaya sekali :(

Sampai di kafe,  ternyata nggak ada musola. Omg! Males banget liputan di situ kecuali kalau lagi ga solat. Jadilah solat di belakang pos satpam yang kebetulan kosong. Untung karpetnya bersih. Jarang ada yang solat kali ya, hahaha.

Kasihan banget dong para pekerja di rolling stone yang muslim terus nggak bisa ibadah. Ampun deh.

Ngomong-ngomong, gw masih nunggu Cinta Laura. Menurut jadwal sih mulai sekarang, tapi yaaa kaya ngga tau aja jam orang Indonesia. Ini sofa-sofa buat preskon aja baru diberesin. Yang udah rame dateng geng enpotenmen.

Dan cowo sebelah gw lagi mencoba membunuh gw lewat rokoknya. Arrrghhh.padahal ini kafe udah adem penuh pohon, dikhianati asap rokok!!!!

Sunday, January 13, 2013

Istri Sho berkurang satu: Nyanya

Saingan dalam menjadi istri Sho berkurang satu orang karena dia sudah resmi menjadi istri orang lain kemarin :)


Selamat menempuh hidup baru, Nyanya dan Omo. Maafkan aku tidak bisa memberi kalian kado langganan berupa panduan KamSut.

Belajar beberapa hal dari kemarin,
1. Ngebungkus seserahan bisa mengandalkan jasa orang-orang yang mangkal di bawah stasiun Cikini di mana banyak ditemukan bungkus-bungkus parsel. Seprai bisa jadi gajah, selimut bisa jadi beruang, dan bra (!!) bisa dibentuk jadi burung. How creative! Noted untuk momen berikutnya. Atau gw bisa belajar ngebungkus kado dengan bentuk-bentuk lucu.

2. Makan yang banyak sebelum akad nikah karena pengantin akan sibuk diselamati dan foto ini itu syubidubidu.

3. Jangan nyuruh pengantin untuk motoin para undangan. Maap ya Nya, mereka emang kurang ajar (padahal ikut difoto).

Sepertinya gw gak akan bisa nginep lagi di Tangerang, kecuali bisa bertiga sama Omo. LOL.
Selamat berbulan madu ya kaliaaaan!!

=================

Dan pada Jumat sebelumnya, ijk membawa partner lain ke theater jeketi. Udah berganti tiga pasangan loh, mungkin nanti akan sama orang lain lagi. Banyak yang penasaran soalnya.

Debut teater generasi dua jeketi. Ternyata ketemu tante Lei juga yang menyambut gw dengan datar sehubungan dengan pendeknya balasan sms diriku padanya.

("lo bales sms gw dingin!" kata dia)

 Blame my finger.

Dulu, males bales sms karena keypad keras. Sekarang, males bales sms karena touchscreen jadi typo melulu. Dari "nulis" aja bisa jadi "tikus". I'm using swype, jadi kalau salah sedikit kadang jadinya kata yang sangat jauh berbeda. Kalau dulu jempol dikorbanin, kalau sekarang mata dikorbanin. Namanya layar sentuh, kalau gw sok ngetik nggak ngeliat layar jadinya kode rahasia.

Dan, sering banget gw sekarang baru sempat bales sms beberapa jam kemudian. Atau besokannya. Banyak distraksi dan takut copet juga. Ya kalo di kantor kan kerja. Kalo liputan kan buat ngetik berita. Kalo di jalan kan naik metromini dan kereta yang rawan copet. Kalo udah di rumah kan tidur. Nah loh.

Demikian, pembelaan.

Thursday, January 10, 2013

Tanpa Kenek

Ini postingan kemarin, entah kenapa nggak terpublish :/


Pulang dari Kemang, naik metromini dari Ampera ke Rambutan. Namanya mental orang Jakarta yang penuh curiga, super panik ketika di tengah tol supirnya berhenti.
Mau diapain kami, bang?!
Oh ternyata dia mau nagih ongkos. Maklum, gak keneknya. Suka kasihan gitu gw kalau supir metromini ga.ada.kenek. Berasa batman tanpa robin.
Ehem.
Hari ini ke KFC Kemang. Argh. Jalan kecil, selalu macet, angkot sulit. Kemang itu penuh derita. Nggak ngerti kenapa banyak orang ngegahul di sana, stres liat jalanan.
Seperti biasa, acara tidak pernah on time. Gw yang udah kocar kacir berangkat pagi harus menunggu hampir dua jam. Gw tahu sih bakal ngaret, tapi tetep gak tenang kalau tidak ontime.
Yah, sisi positifnya adalah menatap Ello ganteeeeeeng. *lap iler*

Ademnya payung teduh

Adem itu... mendengarkan lagu-lagu Payung Teduh dalam cuaca sejuk akibat hujan yang melanda Jakarta akhir-akhir ini.

Sementara anak-anak RTC udah dari jaman jebot rajin nongkrongin FIB demi Payung Teduh, gw --uhuk-- baru kesampean dengerin beberapa hari yang lalu.

Norak? Sebenarnya sih karena Internet di rumah super lemot buat streaming video, jadi sulit deh buat ngecek lagu macam apa yang dibawain Payung Teduh. Tapi sejak di kantor ada komputer baru yang bisa buat buka yutub, langsung jatuh cinta...

Dan didengarkan setiap udara dingin, lagi hujan, abis hujan, atau pas lagi nyalain AC.



==========

Keterlambatan selanjutnya adalah dalam bentuk film.

Baru nonton Hunger Games loh. Pantesssss si Riju waktu itu ngasih stok film yang isinya Josh Hutcherson. Si pria bantet yang terkadang cupu terkadang menggetarkan jiwa himono.

Tapi --uhuk-- karena kesibukan --uhuk-- masih belum ada niat untuk membaca novelnya (yang akan pinjam dari Riju). Ih sombong banget yak gini doang sibuk.

Soalnya kegiatan eke selama ini tidak bisa ditebak. Kadang sebelum Ashar udah sampe rumah. Bisa jadi besoknya baru pulang pukul satu pagi. Behehehe. Karena nggak ada pola teratur namanya bukan rutinitas ya.

==============

Hari ini main ke Menara Jamsostek yang WCnya lebih buruk daripada kantor eke. Hieeee. Padahal itu gedeng jauh lebih gede, tapi jorok dan miskin tisu gitu. Suasana baru lagi, karena mendengar beragam obrolan tentang pendidikan dan keputusan menteri dan pasal ini itu dan bla bli blu ble blo.

Dan nyoba sedikit menu makanan Prancis, sup entah apa berwarna hijau plus garlic bread yang kalah enak sama Pizza Hut.

Sekian dulu, besok akan nonton liput Pajama Drive Generasi 2 JKT48!

Tuesday, January 8, 2013

Pekan sepi

Setelah nonton Arashi ni Shiyagare versi kecerdasan otak, baru kembali menyadari pentingnya menulis diary karena itu mengasah memori otak. Suamiku Sho tentu saja rajin menulis setiap minggu, jadi dia bahkan bisa mengingat menu makan malam selama seminggu lampau. Oh, dasar otak Keio. 

Jadi, semoga bisa kembali rutin menulis biar otak ini tetap encer.

Hmmm... di saat para pegawai kantor lain libur panjang, gw tetap masuk. Iya lah, natal, tahun baru, lebaran, idul adha, kami tetap masuk. Tapi menyenangkan kok karena jalanan sepi sendiri. Tiap hari aja dong Jakarta kaya gitu biar nggak stres di jalan.

Baru hari ini dapat liputan ke luar, debut desk lingkungan berhubung person in charge udah cabut mengadu nasib ke tempat lain. Jadi, tadi pagi berkelana untuk pertama kalinya ke Unas yang ternyata dekat-tapi-angkot-susah. Sempat ngelewatin komunitas salihara juga, arghhh pengen mampir deh kapan-kapan! Sayangnya acara di Salihara biasanya malam, aku kan cepat masuk angin kalau malaaam. Lagipula angkotnya super sulit, maklum rumahnya di kampung.

Oiya, tanggal 30 Desember 2012, gw dan anak-anak FKG temannya Riju meramaikan acara peringatan perak pernikahan om-tante Tanjung, ihiiiy. Numpang ngabisin makanan sama mendiskusikan betapa kerennya Samurai X. Pulangnya, gw bergaul bersama anak FKG (minus Riju, padahal gw belum kenal semuanya) ke Metropole dan menonton Cinta Tapi Beda. Jadi pengen punya laki chef deh.

Ternyata main sama anak FKG ama aja rasanya kaya nonton sama Bins, bedanya ini berhijab semua pleuus mulutnya gak terlalu sembarangan kalo ngomong. Bahahaha. Berapa orang ya waktu itu, hmmm, tujuh orang. Dan yang gw lumayan kenal cuma beberapa. Ada bahkan yang baru kenal tapi sok kenal aja hahaha. Tuh kann... pertemanan berlanjut antar fakultas :D

Anyhooo apa lagi ya yang terjadi minggu ini. Hmm. Oh iya, demi tuntutan pekerjaan, gw jadi sering nonton film di bioskop. Biasanya jaraaaaang banget. Soalnya susah juga kalo liputan screening film tapi perbedaharaan film di otak cuma seiprit, agak sulit gitu buat nulis. Nonton sendirian nggak masalah buat gw, asal tempatnya dekat rumah atau transportasi terjamin. Emang kenapa sih kalo nonton sendiri? Dosa? Memalukan? Haram?

Nah... itulah yang terjadi saat gw menonton Demi Ucok di mal deket rumah. Namanya juga daerah jajahan, nggak heran dong kalo banyak tetangga. Di dalem bioskop, berasa ada cowok yang ngeliatin gw. Berhubung itu adalah seorang bapak bersama istri dan anak-anaknya, gw cuek aja. Nggak mungkin itu laki mau flirting.

Begitu filmnya selesai --filmnya menurut gw bagus, anyway-- si pria misterius itu kembali ngeliatin gw. Berhubung gw tidak merasa punya salah, ya cuek aja. Keluar dari bioskop, si pria itu --yang duduk bersama istri dan anak-anaknya-- memanggil nama gw.

Reaksi pertama: terkesiap.
Reaksi kedua: mata berputar kesana kemari berusaha mengingat.
Reaksi ketiga: berharap dia segera berkata, "Gw XXX, kita kenal di XXX, masa lo ga inget?"

Tapi dia diam saja. Hadeh.

Reaksi keempat: "errr...soriii gw gak inget sama sekali."

Dia masih menatap gw saja. ADUH. NGOMONG DONG.

Reaksi kelima: "errr...kita kenal di mana ya?"

Baru deh dia bilang kalo dia adalah kakaknya XXX. Masalahnya gw aja gak inget XXX.

"XXX? Err...gak inget. Temen SD ya?"
"Iya. Saya kakak kelas kamu."

Yakalee gw inget. Kagak inget, temen sekelas SD kan banyak ada 40 orang (SD kampung) yang sering main cuma sedikit. Sekelas aja gak inget, apalagi kaka kelas.

"Sori gak inget juga, hehehe."

Lalu si pria itu tanpa basa-basi melirik ke arah paha gw.

"Lo jadi gendut banget sih?"

Kalo nggak inget ada tiga anaknya dan istrinya, gw akan bilang.

"Kalau tetep kurus ntar lo naksir lagi.." *nada sinis*

yaaa...
Gw bahkan masih nggak inget dia. Itungannya orang asing kan, nah ketika orang asing langsung komentarin soal lemak, sensi banget gw. Kalo itu temen sih bisa gw katain balik dooong. Fiuh. 

Ntar kalo ada yang gitu gw mungkin bilang,

"Kok lo gitu sih sama orang hamil..." *inosen*

Dan...tetep ya orang selalu kepo kenapa nonton sendirian di bioskop. 
"kok sendirian? cowoknya mana?"

Next time ada yang nanya gitu,

"oh iya.. lagi di Jepang. Susah juga ya mau nonton bareng."

Dan gw segera kabur karena memang mau bekerja (bagian malem). Mood udah rontok karena stranger ngatain gw gendut. Beneran deh, stop aja di "halo apa kabar" daripada komentarin fisik. Kecuali bilangnya, "LO CANTIK BENER SIH". Ya semacam itu.

Ngomongin masalah single, ada dua komentar berbeda dari saudara-saudara saya yang kutubnya berbeda.

Kakak 1: Alhamdulillah deh dijaga Allah, jadi tidak usah pacaran, mendekati zina, biar langsung nikah aja.

Kakak 2: Orientasi masih sama kan?

Miss Bone Emoticons 349



*lalu nangis di angkot*
*brb narik pangeran impian*
*balik lagi karena si pangerannya demen cowok juga*

Jadi yaa sodara-sodara... lidah itu dijaga ya karena bisa mempengaruhi cerah atau suramnya hari orang lain. Sekalian mengingatkan diri sendiri yang omongannya juga mungkin sering menyakiti hati orang lain. Maafkan dosaku ya teman-teman yang sering terdzalimi dengan perkataan gw yang setajam jarum pentul atau sepedas maicih level 120.

Ehm. Gw lagi bolak balik ngulang film Perahu Kertas (1 dan 2) demi melihat akting luar biasa Reza. 

"Remiiii...oh Remiiiii... sama aku aja Remiiiii..." *lap iler*

Thursday, January 3, 2013

Kilas balik jelang Januari



1. Main ke kantor Merantau untuk bertemu cast The Raid 2: Berandal. Lagi-lagi bersyukur dengan lokasi kantor yang super strategis sehingga bisa ditempuh dengan jalan kaki 10 menit atau sekejap mata dengan metromini. Nggak sabar liat aksi Arifin Putra beradu laga setelah liat versi creepy di Rumah Dara. Khuhuhu.

2. Nonton film Potong Bebek Angsa. Lumayan banget ada kerjaan H-1 Natal yang biasanya sepi. Dan ternyata Boy William suka K-Pop! langsung semangat menggebu wawancaranya

3. Setlist baru JKT48, Aturan Anti Cinta PLUS peresmian Akicha Harugon join di sinih. Yeaaaay! Cuteness overload si Harugon itu. Tingkahnya yang excited banget meski lipsyncnya masih agak eror karena yaaah susah ngafalin semua lirik dalam bahasa Indonesia, tapi tetep aja super kawaii. I can see she enjoys being here. Berkali-kali bilang "terima kasih" saat ketemu wartawan jelang masang foto di teater. Belum lagi dia kaget lihat banjir di Jakarta. Kocak!

Pertama kali juga menyeburkan Tisha ke dunia WOTA. Dia bilang, meski nggak menikmati lagunya (beda genre sama Sigur Ros), konsep panggung yang kecil membuat penonton bisa menikmati kebersamaan. Hohohoho. Terima kasih Tisha atas foto-foto yang ciamik karena gw gak bisa multitalenta menikmati teater sambil moto-moto ahahaa.

4. Daaaan pertama kali tahun baru di luar rumah, tepatnya di...TAMAN MINI INDONESIA INDAH. Emang beda level sama Ancol yang menghadirkan beragam band ternama, ya di sini kami dangdutan tekoek tekoek. Animo pembacanya juga sepi sih dibandingin Ancol atau Monas.

Tapi ya itu, dekat rumah. Pulangnya macet juga sih, ya...30 menit ke rumah, biasanya 10 menit #eaaa.

Kaya orang linglung sih jalan-jalan sendirian dari jam lima sore sampai setengah satu pagi. Sampe-sampe gangguin orang pacaran dengan bergerilya ke sudut-sudut gelap di tempat para pasangan berpelukan mesra, harusnya bawa senter ya sekalian patroli. Tapi nggak ada yang mau diajak ke TMII karena ya itu... pada gak mau. Lagian ya, tahun baru itu paling enak dilewatkan di rumah! Tanpa macet, tanpa lelah! Himono Onna rules!


 
design by suckmylolly.com