Friday, June 24, 2011

22

Dilewatkan dengan mengedit video dummy untuk TKA. Pake mac silver, adobe premiere CS5. Sadiiiis enak banget. Sambil makan es potong. Nebeng pula dirumah temen. Wekekeke.

Terharu dapet imel dari seorang kakek -yang baru jadi sahabat pena-. Katanya, lu beruntung lahir di waktu summer. Lah, disini mah matahari doang!

Baiklah, gw tinggal menunggu kartu pos dari dia. Katanya perangkonya spesial, gambar bunga dan kalo gw gosok ada wangi bunganya. Tapi gak garansi bisa dicium wanginya di negara tropis :p

Selamat Sidang! Selamat Siang!

Thursday, June 23, 2011

Review: Marumo no Okite + Boss 2 + The Incite Mills

Hati gak tenang menanti sidang.
Bismillah.

Setiap hari menanti kartu pos. Sudah ada 13 biji dari berbagai negara. Enyak ikutan belajar bahasa Inggris sambil ngebaca-baca kartu pos. Satu hal yang bikin ibu-ibu kaget adalah ketika sang pengirim menulis 'saya homo yang sudah menikah lho'. Maklum, orang Belanda.

Satu hal yang bikin gw ngakak adalah ketika kemarin mendapat kartu pos dari orang bernama Anu.Sebagai penggagas kata anuan dengan konotasi positif, gw pikir ini adalah jawaban Allah atas jodoh gw. Karena kamu seneng ngomong anuan makanya jodohlu namanya Anu! Sayangnya dia ibu-ibu dan sudah menikah. Lol.

Dengan waktu luang yang luar biasa, gw sudah kembali berhimono dengan menonton dorama + pelem-pelem. Berikut reviewnya:

1. Marumo no Okite (Marumo's rules)

Berkisah tentang Takagi Mamoru, seorang om-om yang bukan father material (Abe Sadao), yang mengasuh anak kembar dari sahabatnya yang telah meninggal. Penuh sedih, haru, dan tawa melihat interaksi Marumo dan anak-anak. Mereka mulai hidup bersama menjadi keluarga walau tak ada hubungan darah. Akting-akting jempolan dari dua artis cilik Ashida Mana dan Suzuki Fuku (anak kecil di Chonmage Purin). Unsur jenaka gak cuma dateng dari kelucuan para bocah cilik, tapi juga dari anjingnya yang bisa ngomong. Tadinya gw pikir itu robot, tapi ternyata itu efek komputer ya. Gila deh sinetron jaman sekarang, efek komputer aja keren benjet. Jangan lupa closing soundtracknya 'Maru Maru Mori Mori' yang dinyanyiin sama kedua artis cilik ini. Koreografi dan lagunya selalu terngiang di kuping gw. Buat gw, efek si Maru Mori ini jauh lebih spektakuler dari lagu Ponyo Ponyo.

2. Boss Season 2

Dorama ini udah gak bisa salah lagi. Kontinuitas dari season 1 ke season dua luar biasa. Hampir semua pemeran utamanya masih keliatan sama walau ada jeda 2 tahun (kecuali Toda Erika yang alamak makin tirus aja neng? Rambutnya juga keliatan banget sisa-sisa dari Taisetsu Na Koto Kimi Ga Oshiete).

Boss Osawa Eriko (Amami Yuki) masih tetap berkharisma dan makin ngebanyol. Jaminan mutu deh liat akting si tante berbakat ini.

Katagiri semakin dieksplor sisi-sisi kehidupan pribadinya (bagaimana menahan keinginan untuk tidak melemparkan diri pada om Katagiri yang super macho tapi hatinya polos dan pemalu?).

Om Nodate (Yutaka Takenouchi) masih bersinar sebagai playboy cap hiu. Kharismanya luar biasa selama jenggot dan kumis masih bertengger di wajahnya. Kalo klimis dia keliatan kempot peyot sudah tuwir dan kurang macho lagi. Tapi tetep sweet kok (liat aja di Nagareboshi).

Hanagata (Junpei) semakin menggemaskan. Apalagi abis gw liat akting dia jadi Shinichi Kudo di Live Action Detektif Conan. Bagaimana bisa dia terlihat tidak alay dengan baju yang tabrak lari motifnya? Ah, Junpei. Dateng dong ke Indonesia.

Om-om botak (gw lupa terus namanya) semakin dieksploitasi soal kebotakannya. Disaat orang-orang memakai rompi anti peluru, dia membuat sendiri anti peluru untuk melindungi kepala botaknya.

Om-om gay masih tetep lucu dan gay. Karakternya yang komikal lancar banget dibawain karena dia aslinya emang komedian. Gw super ngakak ketika lihat dia sakit perut karena false pregnancy.

tante seksi (Kichise Michiko) yang di lab resign karena mau merit (sebenernya karena pada season yang sama dia jadi bintang utama dorama lain). Digantiin sama Tadokoro (Hasegawa Kyoko) yang karakternya aneh, suka makan, tapi misterius.

Kimoto Mami (Toda Erika) tertembak dan terpaksa istirahat, digantiin perannya sama Kurohara Rika (Narumi Riko) seorang hacker muda. Gw berharap di episode 10 si Toda Erika balik lagi lemaknya, ternyata dia masih kurus banget! Duh.

Di season dua ini, mutual trust udah kuat antara boss dan anak buahnya. Berbagai artis terkenal datang dan pergi sebagai bintang tamu (artis-artis ciamik dari Jepang udah biasa lah ya, eeeh ada juga para pecinta otot dari Korea: 2 PM!!!!). Unsur komedinya semakin kuat. Gestur dan ekspresi yang 'komik banget' mewarnai episode Boss season 2. Gw gak keberatan kok kalo dorama ini lanjut terus kaya Tersanjung, sampe 6 season. Hajar teruuus selagi Amami Yuki masih hidup!! Lol.

3. The Incite Mills


7 Day Death Game. Yang main si pemeran utama di Battle Royale. Kenapa dia maen pelem yang genrenya bunuh-bunuhan terus ya? Ada juga Ayase Haruka, Ishihara Satomi, Cowok yang di Hanadan, dan TAKEDA SHINJI!

Mas Tatsuya ini kok diperhatiin mirip sama Ohno Satoshi yaa? Alisnya, rambutnya, aaahh... Lucu. Plotnya lumayan menegangkan sih, mirip sama ketegangan Battle Royale. Tapi gw gak berniat nonton ulang ini filem, gak kaya Kokuhaku yang udah gw tonton berkali-kali tetep aja doyan. Standar lah ya.. Ceritanya tentang sekumpulan orang yang tergiur dengan parttime yang gajinya satu jam = 10 juta. Mereka dikumpulin di tempat terpencil selama 7 hari untuk diliat perilakunya. Ternyata.. jadinya bunuh-bunuhan. Kenapa? Tonton aja. Scene bunuh-bunuhannya masih aman untuk dilihat orang yang gak kuat darah. Gak terlalu mengumbar unsur gore sih.

Highlight gw untuk pelem ini adalah akting dari Takeda Shinji. Pasti banyak yang gak tau, siapa sih orang ini? Aduuuh bahkan wikipedia aja gak punya file tentang om Shinji ini. Di The Incite Mills, dia berperan jadi penjahat yang astajim liar dan berbahaya. Ekspresinya itu lhoooo.. Ceyem. Psikopat. Di pelem Memories of Matsuko dia juga muncul dengan peran yang sama, lelaki jahat kasar playboy dengan ekspresi yang... jahat banget. Pokoknya banyak banget peran jahat yang emang cocok gitu sama muka dia yang datar-datar berbahaya.

TETAPI... Gw mangap selebar-lebarnya saat liat akting dia di live action Isyarat Mieko! Anyone reading Isyarat Mieko?? Inget dong sama Mas Nobe, seorang lelaki normal yang jatuh cinta dengan Mieko yang tuna rungu. Pasti semua pada :Q__ dong pengen punya suami yang baik dan pengertian kaya mas Nobe ini. Nah, si Takeda Shinji sukses banget memerankan Nobe, suami dan ayah yang baik hati, lembut, dan sayang keluarga.
Salut banget lah gw sama Takeda Shinji yang bisa terlihat brilian memerankan tokoh baik dan jahat. Aktingmu jempolan ooooommm! Sedih deh si om yang satu ini jarang jadi pemeran utama akhir-akhir ini. Yasudah lah om, walo jadi figuran tetep aja kok situ aktingnya bagus.

Anyway, besok gw gak perlu ucapan di facebook atau twitter (eh geer banget). Silakan langsung tujukan ke alamat rumah ya lewat snailmail saja :p

Monday, June 20, 2011

Vai 1st Birthday




Saking napsu makan, yang ulang tahun kagak gw poto soalnya doi berpindah dari satu orang tua ke orang tua lain.
There you go, Cupcake Monster dan Rainbow Cake as the main cake :Q_____

Sunday, June 19, 2011

Paket dari Beppu

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Hanya menunggu balasan kartu pos dari Satoko, malah dapet bonus majalah yang isinya better-than-porn: Johnny's. Lol. Ureshikatta! :))))

Ente-ente kalo akan ke luar kota/negeri tulung bawain/kirimin daku kartu pos dong. Baik yang kosong maupun sudah diisi dengan tulisan ceker ayam kalian. Kalo lo kirim sms gw akan balas dengan sesingkat-singkatnya. Kalo lo kirim surat gw akan balas sepanjang-panjangnya.

Salam Nguk Nguk.

Saturday, June 18, 2011

Lintah is Back

Jiwa lintah kembali bersinar saat kewajiban sudah selesai. Selagi menunggu sidang perceraian dengan Aa Gym, jiwaragaku kembali ke asalnya: himono onna.

Kalau sudah sidang dan dinyatakan lulus, gw akan berpesta pora mengumpulkan para himono onna dan menonton a video-that-better-than-porn: Arashi.

Selama 2 minggu terakhir, gw cukup merasa dijauhkan dengan Arashi. Detoks. Saking sterilnya dengan Arashi sebenernya sempet lah nonton tapi cuma dikit dikit ketika melihat ada video baru yang siap diunduh, reaksi gw berubah.

DULU:
1. Mengamuk bila modem speedy eror
2. Mengamuk bila kecepatan selambat bekicot keseleo
3. Mengunduh dengan segala cara, nebeng di kampus, nebeng di humas, nebeng di rtc, nebeng di rumah riju, nebeng sama maya, dan sebagainya.

2 MINGGU BELAKANGAN:
1. Hanya mendecak kesal bila modem speedy eror
2. Hanya mendecak kesal dan maklum bila modem speedy eror
3. Tidak ada keinginan besar untuk mengunduh karena tidak ada tempat, baik di harddisk internal maupun eksternal

Gw berpikir, apakah ini tandanya gw lulus dari himono onna?

Beberapa hari yang lalu setelah mengumpulkan proposal, gw mengunduh yang kecil-kecil. Sekedar jadi pelepas dahaga selama ini. Gw sangat terharu bisa bertemu dengan mereka lagi. Sangat terharu akhirnya bisa mendengar suara mereka karena selama ini selalu mendengar backsound Putri Yang Ketuker (bahkan kemaren gw liat si zahira udah ngelahirin terus udah ada beberapa orang mati. mungkin artis2nya enek sama plot sinetron itu jadinya minta karakternya dimatiin aja biar mereka bisa bebas. Eh tapi gw mau dong ikutan suting tiga episode, lumayan buat naik haji/modal kawin/modal traveling). Terharu hingga menitikkan air mata, sambil berkata,

"Akhirnya gw menemukan tontonan yang bermakna!"

Ya bayangin aja di saat genting, semua sinetron barat macem Glee dan How I Met Your Mother abis gitu seasonnya. Padahal itu beberapa alasan yang bikin gw masih bisa waras.

Akhirnya gw punya waktu buat smsan gak penting sama teman-teman yang sudah lulus macem Dachi dan Decu. Karena gak gaul kalau gak galau, gw pun menceritakan kegalauan gw karena tak bisa mengunduh dengan cepat. Padahal banyak sekali hal yang terlewatkan. Decu menganjurkan gw dateng ke Roadshow Max3 (dari Bijnet) terus bisa deh mengunduh disitu.

Oh mamen. 500kbps. Upload ke youtube, 300mb hanya dalam waktu 10 menit. Uwo uwo uwo. Gw inget banget cuma upload 7mb pake slowly aja sampe 18 menit!

Tetapi donlotan terpaksa berhenti ketika genset mati. Wihihihi. Dari Matraman lanjut ke rumah atau ke Kepu ya? Lanjut deh gw melintah lagi di rumah Riju. Selain temu kangen, numpang makan, ngambil arashi yang dulu-dulu, dan numpang donlot.

Lintah is back!

Thursday, June 16, 2011

Apa Kabar Dunia?

Setelah memberantakkan kamar, menguras tenaga, uang, otak, kepintaran, harddisk, arashi, tapi bukan lemak (gw tidak tambah kurus lho dengan berbagai tekanan batin ini, hebat ya!) proposal pun dikumpulin! Ahoy ahoy ahoy. Tinggal nunggu telepon dari mas Gugi yang cool banget, jauh lebih cool dari Matsujun. Dia bakalan ngasitau kapan sidang gw akan diadakan.

Lalu, gw tidur. Pulas. Membayar sisa-sisa begadang.
Lalu, beli kartu pos, kirimkan pada orang-orang yang membutuhkan.
Lalu, pembokat gw pulang. Emak pun mendaulat gw jadi pembantu lagi. Kembali mengepel.

Anyway, jadi inget beberapa jam sebelum deadline. 13 Juni, pukul 3 sore. Hari minggu, 12 Juni, gw masih syuting. Sorenya pulang ke rumah Anyos (nebeng ngedit pake Mac dan Premiere CS5. Oh heaven), sampe jam 9 malem. Pulang. Gak kuat bangun. Tidur. Senin pagi ngerjain perintilan penting gak penting macem lampiran, daftar isi, etc. Alamak ternyata si perintilan jauh lebih susah daripada bikin proposalnya *hiperbol*. Gak gak gak kuat sama format yang merepotkan. Emangnya gak bisa ya kampus imelin semua template jadi kita tinggal paste aja proposal kita tanpa ribet mikirin halaman ini nulis nomor halamannya di atas apa di bawah. Pretttttt *kentut*

Alhasil, sambil berdoa semoga printer masih ada tintanya, gw baru ngeprin 33 halaman dari maksimal 40 halaman pukul 1 siang. Okey, masih ada dua jam. Wait, belum ngejilid... belum perjalanan... belum mandi... belum makan seharian... belum keramas... belum... belum...

Dengan musik latar printer berkedut-kedut, gw mandi formalitas (asal basah dan wangi, bersih lumayan lah), ngecek printer yang alhamdulillah gak ngadat. Good! Proses print dan ngatur perintilan biar kecetak dengan bener memakan waktu setengah jam. Grrrrr. Langsung melaju ke tukang fotocopy deket rumah. Sip! Akhirnya pukul dua siang, proposal gw dinyatakan SELESAI! Langsung deh ngebut -naik taksi, oh terpaksa- ke kampus. Nyampe 30 menit kemudian. Terus baru sadar ada kesalahan di format dan beberapa ketikan. Yaudah lah yaaa namanya juga manusia. Kan ada revisi! Tee-hee.

Begitulah.
Sekarang gw kembali bersedih karena gak ada space kosong dan gw pengen harddisk gw kembali dengan sehat.

I MISS YOU SHO MUCH, dear Sho Sakurai.

Setelah Dinasti Sengcok ini berakhir, gw pengen:

1. Harddisk beberapa tera plus isi arashi yang lengkap
2. Kamera polaroid
3. Tiket murah ke Jepang or negara lain juga gpp deh misalnya Selandia Baru

Sunday, June 5, 2011

Peringatan Skripsi/TKA

Skripsi/Tugas Karya Akhir dapat menyebabkan galau akut, stres menumpuk, dan tumbuhnya dinasti sengcok.


Keterangan: Dinasti Sengcok adalah dinasti baru: Senggol bacok. (Istilah baru dari Anyos)

Bleheheheheh. Kasian nih celeron gw, dipaksa pake adobe premiere, renderingnya jauh lebih lama dari proses boker orang yang sembelit. Gyabooooo.

Thursday, June 2, 2011

H-11


Postcards from Netherland, London, HK, Germany, and Makassar makes me :)

Mohon maaf kalau tingkah gw dalam minggu-minggu ini berubah drastis jadi nyolot, galak, emosian, jahat, dan tidak manusiawi. Ternyata gw tidak bisa melarikan diri dari sindrom terdesak-11-hari-lagi-deadline-oemji! Atas perhatian dan doanya saya ucapkan terima kasih. Jangan lupa bikin kebaya wisuda di gw! Kalo soal jahit menjahit gw tidak akan nyolot xD

Kayaknya semua berkonspirasi biar gw fokus TKA:

1. Bleki rusak (total? let's hope not)
2. How I Met Your Mother dan Glee selesai di season ini dan baru lanjut beberapa bulan lagi
3. Prime Time televisi didominasi Putri yang Ditukar, ngerjain TKA jauh lebih bermakna dan menggiurkan daripada nonton orang ngamuk2, treak2, nangis2, terjebak kebakaran (apinya cuma dikit dan gak meyakinkan dan konflik ini dipake BERKALI-KALI), mati/lumpuh/amnesia, nikita willy pelukan (kalo gw pelukan sama cowo non muhrim di depan emak bapak apakah mereka akan stay cool seperti melihat nikitawili?). Walau gak nonton tapi suara tipi itu bergema ke penjuru rumah. Jadi yah.. terpaksa nonton (dari kuping). Dan tingkat stress gw meningkat ketika mendengar dialog sinetron plus backsound yang bikin gw jadi darah tinggi. Tolong dong sinetron plagiat dorama Korea dan Jepang jangan cuma dari cerita, tapi dari sinematografi dan printilan macem backsound. Gak semua adegan harus pake musik latar kali...
 
design by suckmylolly.com