Wednesday, February 1, 2012

Love Generation Now And Then

Love Generation, 1997
Setelah nonton Bistro Smap dengan bintang tamu Matsu Takako, gw jadi penasaran pengen nonton Love Generation. Udah lama foldernya tersimpan di harddisk, tapi belum diintip sedikitpun.


Kimutaku x Takako pair on Bistro Smap, 2011
Pas liat profilnya Matsu Takako, baru tahu kalo dia aktif banget akting di era 90-an. Soalnya gw pertama kali liat aktingnya di Kokuhaku doang. Pangling aja liat dia versi manusia normal, bukan guru-penuh-dendam-dengan-aura-horor.


Matsu Takako di KOKUHAKU
Lumayan seger mata ngeliat Kimutaku dan Matsu Takako versi muda. Dulu pernah ada di TV ya? Gw gak pernah nonton dorama Kimutaku di Indosiar dulu, soalnya yang terngiang-ngiang adalah  'apa sih cakepnya dia?'. Jaman dulu yang menyilaukan mata gw adalah Takky yang masih remaja. Owalaaah, bening banget (tapi sekarang kaya om om alay).
Sweet, Young Kimutaku (25), Matsu Takako (20)

Formula cerita Love Generation standar. Dua orang yang bermasalah dengan cinta, masing-masing patah hati. Keduanya bertemu. Berteman tapi berantem melulu.Perempuan jatuh cinta, sang lelaki masih mengharap cinta lamanya. Perempuan menunjukkan cintanya, tapi tak digubris. Perempuan sakit hati dan menjauh, sang lelaki mulai menaruh perhatian. Keduanya saling cinta. Love-hate relationship. Salah paham. Putus. Konflik. Giliran lelaki yang kini mengejar perempuan. Kejar, kejar, kejar, tangis, tangis, tangis. Menikah. Happy ending. 

Yuko Takeuchi di Ima ai ni yukimasu
Penampilan Matsu Takako di drama ini mirip banget sama Yuko Takeuchi di film Ima, Ai ni Yukimasu. Gaya rambut dan wajah (sekilas). Karakter Matsu Takako di Love Generation: Riko juga punya kesamaan dengan karakter Yuko Takeuchi di Bara no Nai Hanaya. Mereka menunjukkan rasa suka dengan melakukan hal-hal menyebalkan agar diperhatikan oleh si lelaki. Mirip sama yang dilakukan anak-anak cowo waktu SD kepada anak cewe yang disukai deh. Love-hate relationship banget deh. 

Love Generation ini terdiri dari 11 episode. Gw menjerit-jerit dalam hati di tujuh episode awal melihat Teppei (Kimutaku) yang maskulin dan cool. Tertawa-tawa melihat tingkah Riko (Matsu Takako) saat menarik perhatian Teppei. Menghapus air mata melihat Riko yang awalnya bertepuk sebelah tangan. Menggigit bantal saat mereka akhirnya bersama.

Gw udah mulai males di dua episode terakhir. Biasa deeeh, konflik klise yang bertele-tele. Seperti slogannya kali ya: True love never runs smooth. Mantan ternyata masih cinta, membuat salah paham. Putus. Menurut gw sih terlalu lambat aja kalo begituan doang dijelasin sampe dua episode. Tapi buat ukuran dorama jaman dulu, kasih jempol deh! Mungkin karena akting Kimutaku yang natural. Tapi dipikir-pikir, peran dia dari dulu sampe sekarang ya begitu-begitu aja ya. Cowok cool, cool, cool, baik hati, cool, cool, cool. Pengen banget liat dia jadi peran jahat yang karakternya beda drastis dari tipikal peran dia selama ini. Apalagi ternyata Kimutaku di real life (at least dari yang gw liat di acara SMAP) gak beda jauh sama peran di dorama.

Sementara itu, tiga anggota SMAP lain mengagetkan gw: Katori Shingo, Inagaki Goro, dan Kusanagi Tsuyoshi. Pertama kali lihat Shingo di Bara no nai hanaya, gw bener-bener pengeeeen banget ketemu laki yang kalem, baik hati banget, dan gak neko-neko. Pas liat Shingo di acara SMAP. JGERRRRR!! Imej itu hancur berantakan. Ternyata Shingo orangnya rame dan konyol banget. Lalu gw nonton dorama Shingo yang lain, ternyata dia perannya sangat beragam. Dari jadi monyet (Son Goku) sampe orang jahat (Galileo). Salut sama akting Shingo karena gw sampe percaya kalo dia aslinya sangat kalem seperti perannya sebagai pemilik toko bunga. Oh, ternyata...

Kasus yang sama berlaku pada kesan terhadap Goro dan Tsuyoshi. Sama-sama menonton mereka di dorama. Gw sebeeeeel banget sama mereka karena peranannya jadi orang-orang jahat, nyinyir, nyolot. Masih sedikit sih referensi dorama yang isinya dua orang ini, tapi cukup untuk membuat gw emosi jiwa sama mereka. Setelah menonton acara SMAP?

ROFL. Mereka lucu banget. Bahkan sering dibully sama member lain. Berbeda 180 derajat sama aktingnya! 

Yaaah, walaupun Kimutaku perannya begitu-gitu aja, gw suka kok aktingnya natural. Andai saja akting Sho senatural itu... (mengingat Sho yang kalo ngomong nafasnya berat, terengah-engah kaya orang asma, thus makes him looks unnatural).

No comments:

 
design by suckmylolly.com