Sweet Valley Kids/High/University and Confidential!

Ki-ka: SV Kids, Twins, High, University

Mempunyai saudara kembar adalah salah satu keinginan terbesar dalam hidup gw sejak membaca serial Sweet Valley. Dimulai sejak kelas tiga SD, hijrah selama dua minggu ke Tasikmalaya untuk diasuh kakek-nenek karena orangtua sedang pergi haji, gw menghabiskan uang jajan untuk membeli satu set serial Sweet Valley Kids di toko buku Tasikmalaya. Bacaan ini sedikit banyak memengaruhi pola pikir gw bahwa anak baik (Elizabeth) identik dengan: rada tomboy, suka warna biru dan hijau dan suka menulis (cita-cita Elizabeth jadi penulis, waktu SMP-SMA dia kerja di koran sekolah). Mungkin di alam bawah sadar, faktor ini juga yang menjerumuskan gw ke dunia jurnalisme :p

Saat SMP rasa suka pada serial ini makin menjadi-jadi saat punya teman anak kembar, dan mereka juga menyukai Sweet Valley! Kami saling berbagi cerita, berdiskusi, dan meminjam buku Sweet Valley yang belum pernah dibaca. Hunting ke tiap pameran buku dan toko loak untuk mencari serial Sweet Valley Kids, Twins , High, University, dan berbagai edisi spesial lainnya. Gw merasa tumbuh bersama-sama dengan para tokoh di ceria  Sweet Valley karena membaca edisi sesuai dengan target umur. Misalnya, wktu SD gw baca Sweet Valley Kids, pas SMP kenalan sama Sweet Valley Twins, pas SMA mulai baca Sweet Valley High dan University. Saat itu suliiiiit sekali mencari buku Sweet Valley di toko buku. Kalaupun nemu di Gramedia, harganya mahal dan kondisinya udah gak pantes dijual. Maklum stok lama. Gw pun jadi pelanggan tetep toko buku jadul di Pasar Festival Kuningan. Entah deh sekarang masih ada gak tuh toko. Gw juga masang iklan online nyari siapapun yang mau jual buku Sweet Valley demi melengkapi koleksi.

Lama kelamaan mulai merasa muak dengan Jessica Wakefield, si adik kembar yang benar-benar jahat. Juga merasa gemas pada Elizabeth Wakefield yang selalu ditindas sang adik. Makin beranjak dewasa, gw merasa cerita Sweet Valley mulai meleber kemana-mana dan aneh karena dibumbui unsur mistis (di edisi spesial thriller). Mungkin karena novelnya dirilis 'kejar tayang' oleh para ghostwriters jadinya kurang matang ceritanya.

Seiring perkembangan hobi, ketika gw kepepet pengen beli Uchiwa Shou, demi mendapat duit gw jual deh beberapa belas buku Sweet Valley. Lumayan lah berubah jadi tiga buah Uchiwa seharga gaji waktu jadi outsourcing SPG buku islami selama 9 hari.

Nah, saat bertemu dengan seorang teman yang kembar itu di Malang, dia memberitahu bahwa akan ada Film Sweet Valley High! 

Wooow, gw sangat penasaran! Sebenarnya serial TV Sweet Valley High sudah pernah tayang di tahun 90an. Setelah gw intip di Youtube, alamakjang...jadul amat. Gak selera deh. Berasa nonton pelem Suzanna.

Dan lalu... gw menemukan sumber minyak baru di bumi berita baru: Sweet Valley Confidential, Ten Years Later. A new book! Yang benci sama Jessica bakal makin benci karena dia melakukan hal tak terpuji selayaknya tokoh antagonis di sinetron Indonesia yang berbelit-belit (SV emang ceritanya rada sinetron sih). Berhubung aku sudah besar dan pintar, alih-alih segera memesan online (belom ada versi terjemahannya) gw segera mencari free ebook. Yeaaah. Tinggal mantepin hati berusaha gak gigit monitor laptop karena emosi baca kelakuan busuk Jessica.

------------
ps: barusan baca review di Amazon. Fans Sweet Valley High yang ingin mempertahakan memori menyenangkan tentang Lizzie n Jessie, JANGAN baca SV Confidential. Perkembangan tiap karakter super ekstrim, ada yang mendadak gay, orang yang baik berubah jadi total jerk, dsb. Jangan lupa banyak inkonsistensi yang terjadi di sini. Ugh, Francine Pascal what's wrong with you?

Sekian info Sweet Valley dari saya, sampai jumpa di episode mendatang.