Friday, January 20, 2012

Malang #1

Sepanjang mata memandang di bandara Abdulrahman Saleh, Malang

Berawal dari basa-basa mau nyebarin kuesioner sebuah salon, chatting dengan seorang teman SMP yang kuliah di Malang pun terjalin. Tanya ini, tanya itu, iseng mengajukan ide, 'gimana kalo gw main ke Malang?' yang disambut positif. Whoaa! Berhubung pergi sendirian ke Bandung pun belum pernah (belom tentu dibolehin juga), rada deg-degan dengan ide main sendirian antar provinsi. Iseng lagi mengajak seorang teman di Jekarda (satu SMP juga), ternyata dia mau.

Resmilah kami akan berkunjung ke Malang!

Riweuh dimulai saat rencana mulus berangkat bis/kereta digantikan dengan ide pesawat. Semakin riweuh karena hanya gw yang repot sendiri, booking sana, booking sini, cek harga sana, cek harga sini. Well, kalo ngebookingin buat orang lain tentunya harus gampang dong komunikasinya. Nah, kendala disini adalah blackberry dan ketiadaan pulsa.

Para pengguna blackberry, tidak semua orang memakai blackberry, jadi isilah pulsa Anda! Percuma bisa twitter atau BBM kalau tidak bisa membalas SMS!

Subuh-subuh janjian naik Damri di terminal Kp. Rambutan. Ternyata orangtua gw gak bisa tidur semaleman takut kesiangan nganterin ke terminal (jarak hanya 5-10 menit dari rumah). Malam sebelumnya gw gak bisa tidur juga sih, biasa lah adrenalin terlalu excited. Baru bisa tidur jam dua pagi (harus bangun lagi jam 3) setelah nonton Glee episode terbaru.

Perjalanan Damri- bandara hanya satu jam kurang. Nyampe kira-kira jam 5.30. Gilaaa subuh jalanan Jakarta lancar jaya! Menyenangkan melihat betapa jarangnya mobil yang berseliweran. Suasananya mirip jalan kampung (menuju kampung, jalannya sih bagus banget) di Muscat.

Check in, lancar. Pagi-pagi bandara sudah ramai ya! Banyak orang berseliweran, para pekerja (pake baju rapi, tas kantor), traveller, keluarga, orang yang mau pulang kampung, dsb. Percaya sepenuhnya dengan perkataan calon tuan rumah kalau pesawat pagi jarang delay.... kepercayaan hancur!

Delay dua jam. Pret.

Di ruang tunggu banyak hiburan sih, liat ibu hamil pake rok agak terawang. Berbagai mata jelalatan, termasuk bapak-bapak. Tiba-tiba ada anak kecil menjerit. Ternyata kakinya terjebak di sela-sela tangan kursi dan gak bisa keluar. Ibu di sebelah berbasa-basi bertanya gw kuliah dimana (HOREEE GAK DISANGKA IBU-IBU!!!!).

Dapet kompensasi sarapan: nasi, ayam, dan sayur. Tapi sepertinya sayurnya agak asem, basi? Hiee... gak disentuh deh.

Perjalanan via pesawat Jakarta-Malang butuh waktu satu jam lebih. Begitu mendekati Malang, pemandangan berubah menjadi petak-petak hijau dan gerumbulan pohon-pohon. Waaah, terharu... Di Cengkareng yang keliatan cuma atap-atap rumah yang berantakan sih..

Kata calon tuan rumah lagi, jangan terkejut lihat bandara Malang.

Kejutan!! Bangunannya imut sekali. Kamar mandi cuma ada satu, alhasil gw diketok-ketok dari luar oleh orang yang mengantri. Fiuh, untung itu bangunan baru jadi, toiletnya lumayan bersih deh.

Tuan rumah dan calon suami tuan rumah menjemput kami di bandara. Mobil segera diarahkan ke Batu! Asiknya belajar geografi dengan berkunjung langsung adalah, gak perlu menghafal. Segera gw lihat bahwa plat Malang adalah N, kode teleponnya 0341, semua orang menunjuk dengan jempol. Gw sibuk menguping percakapan orang-orang lokal. Selama seumur hidup kuping ini hanya terbiasa dengan percakapan ala Jakarta dan Sunda, waktunya mendengar percakapan bahasa Jawa dong...

Next story... Jatim Park 2.

4 comments:

Maya Safira said...

pantesyan baru free after monday ternyata lg liburan toh. hahahaa. kangen malang. terakhir (dan pertama) kesana semacam gw SD. ampe ke sempu nien?

Nien said...

kagak May, liburan anak kota aja nih seputar kota aje ngangkot2 cari makan heheh. yuk kita ke sempu!

nyai dachimah said...

wuow wow! ente ke malang. mahal yak tiket pesawatnya? itu zoo nya bagus deh.
mau ikutan ngumpul dongs.

Nien said...

pesawat 300an dach. iya bagus deh zoo-nya~

 
design by suckmylolly.com