Wednesday, December 14, 2011

Afternoon Tea with Lady Yuni Bedford

TEA TIME 9 Desember 2011!



Berkat ajakan Yuni yang jatuh cinta pada Kageyama what's his first name? (termasuk kegiatan tea time), kami mendaftar untuk berpartisipasi dalam acara The British Tea Reception, secuplik kegiatan The Best Of UK Festival yang dihelat British Council.


Untunglah Yuni menelpon di saat yang tepat, saat itu hujan rintik-rintik gw masih berada di Kebon Sirih. Yang artinya...tidak akan males gerak. Nanggung lah ya, udah di luar rumah sekalian aja kelayapan dulu. Himono yang satu ini rada-rada suka males keluar rumah gitu. Makanya, manfaatkan waktu saat sedang di luar rumah, kalo perlu pulangnya sampe pagi atau gak pulang sekalian.

Pada jumat itu, gw sudah standby pagi-pagi di Stasiun Tanjung Barat dengan rasa kantuk yang amat sangat (cuma tidur dua jam, gak bisa gak nonton Arashi). Seru juga ya berdesak-desakan di gerbong wanita pada jam berangkat kerja. Setiap orang menyesuaikan antrian turun. Waktu baru masuk, gw dicolek sama seorang mbak kantoran.

Turun dimana?
Masih jauh.

Lalu dia memberi gestur agar gw berpindah tempat ke bagian dalam agar tidak mengganggu penumpang yang akan turun duluan. Yang gw suka dari gerbong wanita adalah: tak ada rasa risih walau terjepit-jepit, selain itu perempuan itu wangi. Gak ada tuh bau-bau yang menzalimi hidung. Gak kebayang kalo di gerbong campuran, udah ngeri siapa tau ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, cowok kan baunya lebih kuat daripada cewek ya. No offense ya mas-mas, bapak-bapak, tapi memang kodratnya gitu kan? Bayi cowok aja dari lahir bau keringetnya lebih mencolok (pengalaman ngasuh 4 ponakan dari bayi).

Walau itu kereta commuter AC, berhubung orangnya banyak sekali, AC tidak terasa. Kalau dapat angin semilir dari kipas angin sudah lumayan beruntung deh. Tapi tak apa, karena naik kereta jauh lebih cepat dan tidak melelahkan dibandingkan bermacet-macet di TransJakarta.

Gw dan Odah sampai di tempat interpiu setengah jam lebih cepat. Nyatanya ada miskomunikasi dari pihak sono dan sono sehingga kami harus menunggu lagi sekitar 2 jam. Oh, oh, Indonesia.

Setelah dibantai diinterpiu, para perempuan ini mengisi perut di Megaria (sebelumnya uda ditelpon Lady Yuni untuk janjian di Epicentrum, bukan Pacific Place).
Odah and our lunch


Habis makan tadinya mau menengok drg. Rizu di RSCM. Jalan kaki deh dari Megaria ke jalan Salemba. Loh, loh, kok RSCM jadi keren banget kaya mal? Tergoda rasa ingin tahu, gw memasang ekspresi mau menjenguk orang. Setelah masup, uwoooow, beneran kayak mal. Ada kafe, kaca-kaca bening transparan, ada bank, dsb. Ternyata itu RS Kencana (kalo gak salah). Soalnya begitu melanjutkan perjalanan, akhirnya nemu lagi RSCM yang... memprihatinkan wujudnya. Karena dikejar waktu, gw tak sempat iseng menengok RSCM.

Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Acara dimulai pukul 3. Janjian pukul 2.30. Saat itu Jumat sore. TransJakarta di shelter Salemba UI penuhnya luar biasa. Bagaimana caranya nyampe disana dalam setengah jam??!!!

Mari ikuti saran Cinta Laura, ngojyek.
Tukang ojek di depan FKUI nawarin 25.000, setelah perdebatan alot (basically sih tunjukkan ekspresi tidak berminat karena buat gw itu kemahalan banget) harga diturunkan menjadi 15rebu. Baiklah abang ojyeeek... mari kita menjelajahi Jekardah!

Sungai Hitam isi Kotor
Dan..rute pertama itu adalah daerah kumuh Kenari. Alih-alih lewat jalan besar, si ojek melewati jalan pintas dari pintu belakang FK-FKGUI yang berujung ke daerah warga. Ternyata UI Salemba lumayan panjang areanya, gw sempat melihat bangunan-bangunan super tua alias agak kumuh untuk mahasiswa pascasarjana Teknik dan bla bla bla.

Seru juga sih ngelewatin daerah yang belum pernah gw lihat sebelumnya. Sungai kotor, jalanan sempit  dengan parit di kanan-kiri (luasnya hanya cukup dilewati satu motor/2 orang dewasa/3 anak kecil/4 balita/6 kucing). Mengingatkan gw pada suasana daerah di belakang SD gw jaman dulu. Maklum, sini juga dulu kan anak kampung :D

Demo
Dari daerah Kenari, nembus ke area Cikini, lalu ke Menteng (tukang ojek super ngebut), dan akhirnya nembus ke Kuningan. Sempat terhambat dengan beberapa demonstrasi, tapi lumayan deh sempet gw abadikan momen itu.
Kuningan dari sudut pandang penumpang ojyek

Setelah dua puluh menit berpacu dengan waktu, sampailah gw di Epicentrum dengan upil banyak hasil polusi Jakarta. Terima kasih abang ojyek!



Ternyata Lady Yuni terhambat dengan urusan skripsweet dan kemacetan jadi gw planga-plongo masuk ke Best of UK Festival. Mungkin karena adanya perubahan tempat, saat gw kesana persiapannya belum selesai. Stand-stand masih diurusin listriknya, tapi lumayan lah ngeliat beberapa karya hasil alumni UK, termasuk bukunya seorang dosen radio, mbak Citra.

Cheers, UK buku mbak Citra

Setelah puas planga-plongo, gw baru nyadar kalo tea time-nya diadakan di luar area pameran. Halah, pantesan gw udah muter-muter tetep gak nemu kursi dan meja buat minum teh. Sedang berlangsung workshop membuat barang kreatif dari plastik-plastik kemasan bekas. Sampai pukul 3 belum ada tanda-tanda workshop akan digantikan dengan Tea Ceremony.

Sambil menunggu Yuni yang terjebak dalam kemelut macet, gw jalan-jalan lagi, liat-liat cangkir teh mahal dan jenis-jenis teh Inggris (gw cuma tahu Sariwangi dan Teh Poci).

Akhirrrnyaaa dimulai! Dipandu oleh pakar teh, Ratna Somantri, peserta diberitahu secuplik sejarah dibalik istilah Afternoon Tea dah High Tea.
Kageyama, let's have afternoon tea together
Afternoon Tea dipopulerkan oleh The Duchess of Bedford jaman dahulu kala. Mengapa? Karena di Inggris saat itu hanya ada dua waktu makan yang utama: sarapan dan makan malam. Jeng Bedford ini mengakali biar dia tidak pingsan kelaparan bertahan sampai dinner dengan membuat afternoon tea yang ditemani banyak cemal-cemil (cracker, sandwich,  kue, dsb).
Bedanya sama High Tea? Kalo High Tea itu disajikan di malam hari di meja yang tinggi. Kalo afternoon tea itu mejanya lebih pendek, lebih santai gitu.

Adab berwudhu minum teh juga ada loh!
1. Pastikan penampilan dan perilaku anda seperti lady. Jadi, pakailah pakaian yang pantas (formal sih biasanya atau rapi cantik kaya Miss Universe kalo mo kondangan) dan pastikan gerak-gerik Anda seanggun bidadari. Tsah..

2. Saat mengangkat cangkir teh, jari kelingking tak boleh naik alias melentik.

3. Saat duduk dan ingin mengangkat cangkir, piring kecil (lupa istilahnya) tak usah diangkat.

4. Bila Anda berjalan-jalan sambil membawa cangkir, bawalah serta piring kecil tatakannya itu.

5. Bila ingin menambahkan gula dsb, aduklah dengan anggun, jangan sampai dentingan sendok dan gelas sampai terdengar ke rumah tetangga.

Jangan sampai rasa teh dan snacknya sama-sama kuat. Yang sedang-sedang sahadja~ Kalo snacknya gurih banget, tehnya yang pahit. Seperti itu deh contohnya.

Oiya, walaupun snacknya sekecil makanan bayi, seorang Lady tidak akan memakan semuanya sekaligus HAP HAP HAP. Gigitlah kecil-kecil, misalnya dalam tiga kali suap.

Mayan dapet oleh-oleh
Dan... satu kantung teh celup itu hanya berlaku untuk satu kali celup. Waktu pencelupan pun tidak boleh terlalu lama karena bisa jadi tehnya menjadi lebih pahit.

Lady Yuni melihat body topless chansung
Setelah tea time, seperti biasa diskusi cerdas mengenai teori konspirasi perjonisan (disertai gosip-gosip lama dan terkini) pasti menjadi acara wajib Himonos. Gw baru tau es krim cokelat Wendy's rasanya kaya milkshake beku. Enak!
Walaupun pulang jam sembilan malam... masih maceeeeeeet!
Padat merayap di Semanggi

1 comment:

Writer said...

Uwaaah tampak menyenangkan.
Mama maya ga ikutan? kan doi juga pecinta british2an.

 
design by suckmylolly.com