Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Saat proses ngerjain-ngumpulin TKA, sering gw pengen tereak 'Duh andai gw dikasitau itu dari awal!'. Makanya, gw pengen membagi tips-tips asyik buat para manusia yang beyum lulus.
Saran saya untuk para adik kelas yang masih menimba ilmu di FISIP Komunikasi UI, luluslah di kala banyak orang belum lulus alias di semester ganjil. Atau... kerjakanlah skripsi dan TKAmu jauh sebelum tenggat waktu sehingga mengurus perintilan tidak akan menyedot tenaga, emosi, uang, dan waktu terlalu banyak.
Berikut adalah langkah-langkah menuju kelulusan.
Langkah pertama:
Buat outline (latar belakang dan konsep) skripsi/tka. Serahkan kepada orang yang berwenang. Untuk skripsi, outline lebih merepotkan karena itu mencakup bab 1-3. Jadi para skripsi-er mendadak rajin hang out di perpustakaan demi meminjam buku-buku yang mereka perlukan untuk daftar pustaka. Untuk yang TKA, buatlah ide menarik yang belum pernah ada, tulis konsepnya. Voila! Gw hanya ngasih outline 2-3 lembar sahadja.
Untuk mahasiswa tingkat tiga (atau bahkan tingkat 1-2), segera pikirkan mau mengangkat tema apa. Cari yang menarik dan sesuai dengan minat. Soalnya, kalo temanya gak sesuai minat dan keinginanmu... wah gak akan enak ngejalaninnya. Beda lagi kalo temanya sesuai minat kamyu, dijamin kamyu akan menjalaninya dengan senang riang walau banyak cobaan menerpa. Contohnya, temanku Odah. Si fashionista ini membuat tugas karya akhir berupa program tv tentang fashion. Bayangin dong dia malah bahagia ketika harus repot mencari narasumber dari bidang desainer , dll. Ada lagi, Iif. Dia itu magazine’s slave (istilah gw saat di RTC, ip. I am a radioslave). Dia membuat TKA yaitu membuat majalah baru. Proses pengerjaannya penuh rasa bahagia karena memang di situlah passionnya si iip. Walau mereka repot harus kesana kemari cari narasumber bla bla bla, habis duit ongkos, capek bolak balik, tapi itu semua tidak sia-sia. Do what you love.
Langkah kedua:
Tunggu apakah outline-mu berhak lanjut atau perlu diubah sana-sini. Kalau lanjut, tinggal tunggu pengumuman siapakah pembimbingmu. Kalau perlu diubah, silakan garuk-garuk lagi otak untuk mendapat ide baru. Saya? Harus direvisi. Proses menggaruk otaknya hmmmm... lama sekali. Berbulan-bulan. Kamu nanti jangan seperti itu ya! Makanya, dari awal harus sudah membuat konsep yang matang dan unik. Jadi, proposal outlinenya akan langsung lancar ke langkah berikutnya.
Langkah ketiga:
Bimbingan. Frekuensi bimbingan tergantung kemauan pembimbing. Ada pembimbing yang ingin mahasiswa datang seminggu sekali. Ada pembimbing yang sibuk sehingga bimbingan via email. Kebetulan gw dapet pembimbing yang asik dan santai. Jadwal bimbingan terserah gw, kalo udah ada update, silakan bikin janji. Walaupun pembimbing gw orangnya sibuk, dia tetap bisa membalas email gw (dibalasnya jam tiga pagi). Jangan lupa ingetin pembimbing via sms kalo lo udah kirim email. Cari tahu tipe pembimbingmu seperti apa, korek info dari orang-orang yang pernah dibimbing olehnya. Kalo lo uda tau dimana plus minus pembimbinglo, lo bisa akalin minusnya ke sumber lain.
(bersambung)
1 comment:
Ih, nanien nyantumin nama aku disini, hihi. Iya, saking passion gue ada di majalah gue smp enek jawab pertanyaan orang2 "Apa bedanya majalah ama Cosmo?" Well, mungkin krn bacaan gue itu kali ya, hehe
Post a Comment