Dhea yang mana ya?
Berhubung tidak ada kata kunci 'odah', 'bojong', 'bogor' jadi gw tidak yakin kalau itu Dhea yang ini.
Lagipula, si Odah kan sibuk menyiapkan TKA *pada saat surat itu ditulis*. Masa iya sempet-sempetnya nulis surat?
Seharian gw mencoba mengingat-ingat siapa lagi teman gw yang bernama Dhea.
Gak ada tuh.
Dhea Ananda gak kenal sama gw.
Siapakah gerangan? Penggemar bernama Dhea? Stalker bernama Dhea? SIAPA?
Lalu, tadi sore ketika sedang memeras kain pel *lagi ngepel* tiba-tiba teringat sekelebat percakapan singkat antara gw dan seorang karyawan Bi*net.
"Lo temennya Dhea? Kerja dimana?"
"Masih kuliah."
"Lho belum lulus?"
"Saya sih tepat waktu, 4 tahun. Dhea aja yang kecepetan."
Tunggu. Dhea... Dechu maksudnya!!!!! Muhahahaha akhirnya gw mengetahui siapa pengirim surat misterius itu! Saking keseringan pake nama gaul, gw sampe lupa nama asli dari teman gw yang satu ini. Tapi, bukan salah gw sepenuhnya. Harusnya dia nulis 'Dhya' bukan 'Dhea' *kalo mengikuti dari nama asli. Ah. Sok banget deh pake nama Dhea. Bikin orang bingung aja.
Setelah dipikir-pikir,
1. Gw selalu mendesak Dhea agar segera mengirim surat balasan
2. Dechu itu No Talk Action Only. Tiba-tiba ngasih oleh-oleh DVD Arashi sepulangnya dari Glodok. Tiba-tiba ngasih mikimos-mikimosan. Tiba-tiba suratnya dateng tanpa bilang-bilang.
Pokoknya, terima kasih Dhea-chuu!
As long as you like Arashi or jejepunan, i guess we'll still be friends until....later! Because that's our path!
No comments:
Post a Comment