Thursday, June 23, 2011

Review: Marumo no Okite + Boss 2 + The Incite Mills

Hati gak tenang menanti sidang.
Bismillah.

Setiap hari menanti kartu pos. Sudah ada 13 biji dari berbagai negara. Enyak ikutan belajar bahasa Inggris sambil ngebaca-baca kartu pos. Satu hal yang bikin ibu-ibu kaget adalah ketika sang pengirim menulis 'saya homo yang sudah menikah lho'. Maklum, orang Belanda.

Satu hal yang bikin gw ngakak adalah ketika kemarin mendapat kartu pos dari orang bernama Anu.Sebagai penggagas kata anuan dengan konotasi positif, gw pikir ini adalah jawaban Allah atas jodoh gw. Karena kamu seneng ngomong anuan makanya jodohlu namanya Anu! Sayangnya dia ibu-ibu dan sudah menikah. Lol.

Dengan waktu luang yang luar biasa, gw sudah kembali berhimono dengan menonton dorama + pelem-pelem. Berikut reviewnya:

1. Marumo no Okite (Marumo's rules)

Berkisah tentang Takagi Mamoru, seorang om-om yang bukan father material (Abe Sadao), yang mengasuh anak kembar dari sahabatnya yang telah meninggal. Penuh sedih, haru, dan tawa melihat interaksi Marumo dan anak-anak. Mereka mulai hidup bersama menjadi keluarga walau tak ada hubungan darah. Akting-akting jempolan dari dua artis cilik Ashida Mana dan Suzuki Fuku (anak kecil di Chonmage Purin). Unsur jenaka gak cuma dateng dari kelucuan para bocah cilik, tapi juga dari anjingnya yang bisa ngomong. Tadinya gw pikir itu robot, tapi ternyata itu efek komputer ya. Gila deh sinetron jaman sekarang, efek komputer aja keren benjet. Jangan lupa closing soundtracknya 'Maru Maru Mori Mori' yang dinyanyiin sama kedua artis cilik ini. Koreografi dan lagunya selalu terngiang di kuping gw. Buat gw, efek si Maru Mori ini jauh lebih spektakuler dari lagu Ponyo Ponyo.

2. Boss Season 2

Dorama ini udah gak bisa salah lagi. Kontinuitas dari season 1 ke season dua luar biasa. Hampir semua pemeran utamanya masih keliatan sama walau ada jeda 2 tahun (kecuali Toda Erika yang alamak makin tirus aja neng? Rambutnya juga keliatan banget sisa-sisa dari Taisetsu Na Koto Kimi Ga Oshiete).

Boss Osawa Eriko (Amami Yuki) masih tetap berkharisma dan makin ngebanyol. Jaminan mutu deh liat akting si tante berbakat ini.

Katagiri semakin dieksplor sisi-sisi kehidupan pribadinya (bagaimana menahan keinginan untuk tidak melemparkan diri pada om Katagiri yang super macho tapi hatinya polos dan pemalu?).

Om Nodate (Yutaka Takenouchi) masih bersinar sebagai playboy cap hiu. Kharismanya luar biasa selama jenggot dan kumis masih bertengger di wajahnya. Kalo klimis dia keliatan kempot peyot sudah tuwir dan kurang macho lagi. Tapi tetep sweet kok (liat aja di Nagareboshi).

Hanagata (Junpei) semakin menggemaskan. Apalagi abis gw liat akting dia jadi Shinichi Kudo di Live Action Detektif Conan. Bagaimana bisa dia terlihat tidak alay dengan baju yang tabrak lari motifnya? Ah, Junpei. Dateng dong ke Indonesia.

Om-om botak (gw lupa terus namanya) semakin dieksploitasi soal kebotakannya. Disaat orang-orang memakai rompi anti peluru, dia membuat sendiri anti peluru untuk melindungi kepala botaknya.

Om-om gay masih tetep lucu dan gay. Karakternya yang komikal lancar banget dibawain karena dia aslinya emang komedian. Gw super ngakak ketika lihat dia sakit perut karena false pregnancy.

tante seksi (Kichise Michiko) yang di lab resign karena mau merit (sebenernya karena pada season yang sama dia jadi bintang utama dorama lain). Digantiin sama Tadokoro (Hasegawa Kyoko) yang karakternya aneh, suka makan, tapi misterius.

Kimoto Mami (Toda Erika) tertembak dan terpaksa istirahat, digantiin perannya sama Kurohara Rika (Narumi Riko) seorang hacker muda. Gw berharap di episode 10 si Toda Erika balik lagi lemaknya, ternyata dia masih kurus banget! Duh.

Di season dua ini, mutual trust udah kuat antara boss dan anak buahnya. Berbagai artis terkenal datang dan pergi sebagai bintang tamu (artis-artis ciamik dari Jepang udah biasa lah ya, eeeh ada juga para pecinta otot dari Korea: 2 PM!!!!). Unsur komedinya semakin kuat. Gestur dan ekspresi yang 'komik banget' mewarnai episode Boss season 2. Gw gak keberatan kok kalo dorama ini lanjut terus kaya Tersanjung, sampe 6 season. Hajar teruuus selagi Amami Yuki masih hidup!! Lol.

3. The Incite Mills


7 Day Death Game. Yang main si pemeran utama di Battle Royale. Kenapa dia maen pelem yang genrenya bunuh-bunuhan terus ya? Ada juga Ayase Haruka, Ishihara Satomi, Cowok yang di Hanadan, dan TAKEDA SHINJI!

Mas Tatsuya ini kok diperhatiin mirip sama Ohno Satoshi yaa? Alisnya, rambutnya, aaahh... Lucu. Plotnya lumayan menegangkan sih, mirip sama ketegangan Battle Royale. Tapi gw gak berniat nonton ulang ini filem, gak kaya Kokuhaku yang udah gw tonton berkali-kali tetep aja doyan. Standar lah ya.. Ceritanya tentang sekumpulan orang yang tergiur dengan parttime yang gajinya satu jam = 10 juta. Mereka dikumpulin di tempat terpencil selama 7 hari untuk diliat perilakunya. Ternyata.. jadinya bunuh-bunuhan. Kenapa? Tonton aja. Scene bunuh-bunuhannya masih aman untuk dilihat orang yang gak kuat darah. Gak terlalu mengumbar unsur gore sih.

Highlight gw untuk pelem ini adalah akting dari Takeda Shinji. Pasti banyak yang gak tau, siapa sih orang ini? Aduuuh bahkan wikipedia aja gak punya file tentang om Shinji ini. Di The Incite Mills, dia berperan jadi penjahat yang astajim liar dan berbahaya. Ekspresinya itu lhoooo.. Ceyem. Psikopat. Di pelem Memories of Matsuko dia juga muncul dengan peran yang sama, lelaki jahat kasar playboy dengan ekspresi yang... jahat banget. Pokoknya banyak banget peran jahat yang emang cocok gitu sama muka dia yang datar-datar berbahaya.

TETAPI... Gw mangap selebar-lebarnya saat liat akting dia di live action Isyarat Mieko! Anyone reading Isyarat Mieko?? Inget dong sama Mas Nobe, seorang lelaki normal yang jatuh cinta dengan Mieko yang tuna rungu. Pasti semua pada :Q__ dong pengen punya suami yang baik dan pengertian kaya mas Nobe ini. Nah, si Takeda Shinji sukses banget memerankan Nobe, suami dan ayah yang baik hati, lembut, dan sayang keluarga.
Salut banget lah gw sama Takeda Shinji yang bisa terlihat brilian memerankan tokoh baik dan jahat. Aktingmu jempolan ooooommm! Sedih deh si om yang satu ini jarang jadi pemeran utama akhir-akhir ini. Yasudah lah om, walo jadi figuran tetep aja kok situ aktingnya bagus.

Anyway, besok gw gak perlu ucapan di facebook atau twitter (eh geer banget). Silakan langsung tujukan ke alamat rumah ya lewat snailmail saja :p

3 comments:

Nien said...

tes

Maya Safira said...

athaya juga udah gw perdengarkan maru maru mori. hahaha

nyai dachimah said...

mungkin jodoh lo nanti bernama Anugerah (kepanjangannya seperti yang pernah dibilang sama guru lo itu)

 
design by suckmylolly.com