Meninggalkan kantor hingga minggu depan demi liburan gratis! Untung dapat izin resmi karena kata hadiah gratis digarisbawahi.
Selepas banjir, apa saja yang gue lakukan?
1. Ke plaza maut yang basementnya kebanjiran. Butuh masker kalau mau nongkrong di depan sana. Anginnya muter bawa debu. Dan masih macet aja di depan bangunan itu karena para pengendara melaju pelan saking penasaran sama kegiatan kuras menguras yang belum selesai. Gw nggak bisa lihat langsung
Basement karena satpamnya galak. Baru maju selangkah aja udah dipelototin. Atut!
2. Puteri Indonesia. Tinggi banget deh mereka itu. Padahal usianya jauh lebih muda. Pas doorstop salah satu jebolan pemenang beberapa tahun lalu, kepala gw pegal karena mendongak terus.
Ingat kata seorang teman yang pernah ikut kontes kecantikan, bibirnya pegal karena harus terus tersenyum beberapa jam.
Itulah yang gw lihat saat deretan finalis duduk di depan menghadap gw. Berhubung hampir semua pake dress seatas lutut, kaki pun harus rapet biar segala aurat tertutup. Oemji. Kalau gw mungkin harus ngiket lutut pake tali.
Kebayang dong pegelnya.
Yang pake kerudung cuma kontestan Aceh aja. Agak penasaran apakah itu berarti dari provinsi lain ga bisa yang pake kerudung? Tapi mending banget yang dari Aceh itu karena dia bisaduduk lebih santai berhubung pakai rok panjang.
Mungkin kalau gw ikut Miss-Missan (Miss Understanding), saat unjuk bakat gw akan memamerkan joget arashi dan kemampuan mengunduh.
Eniwey, heading to airport now! Subuh subuh cuss dari Rambutan naik Damri yang ada wifi. Cakep! Bis damri dari Rambutan emang super pewe dengan harga terjangkau. 25 ribu saja. Tapi ada uang peron seribu perak. Di karcisnya sih harusnya bayar dua ratus perak. Entah karcisnya belum diupdate atau...
Insya Allah kali ini sama Riju ga ketinggalan pesawat lagi karena ada
Pemandu wisata. Ohok.
Barong-barong, tiga tahun kita tidak jumpa!
No comments:
Post a Comment