Saingan dalam menjadi istri Sho berkurang satu orang karena dia sudah resmi menjadi istri orang lain kemarin :)
Selamat menempuh hidup baru, Nyanya dan Omo. Maafkan aku tidak bisa memberi kalian kado langganan berupa panduan KamSut.
Belajar beberapa hal dari kemarin,
1. Ngebungkus seserahan bisa mengandalkan jasa orang-orang yang mangkal di bawah stasiun Cikini di mana banyak ditemukan bungkus-bungkus parsel. Seprai bisa jadi gajah, selimut bisa jadi beruang, dan bra (!!) bisa dibentuk jadi burung. How creative! Noted untuk momen berikutnya. Atau gw bisa belajar ngebungkus kado dengan bentuk-bentuk lucu.
2. Makan yang banyak sebelum akad nikah karena pengantin akan sibuk diselamati dan foto ini itu syubidubidu.
3. Jangan nyuruh pengantin untuk motoin para undangan. Maap ya Nya, mereka emang kurang ajar (padahal ikut difoto).
Sepertinya gw gak akan bisa nginep lagi di Tangerang,kecuali bisa bertiga sama Omo. LOL.
Selamat berbulan madu ya kaliaaaan!!
=================
Dan pada Jumat sebelumnya, ijk membawa partner lain ke theater jeketi. Udah berganti tiga pasangan loh, mungkin nanti akan sama orang lain lagi. Banyak yang penasaran soalnya.
Debut teater generasi dua jeketi. Ternyata ketemu tante Lei juga yang menyambut gw dengan datar sehubungan dengan pendeknya balasan sms diriku padanya.
("lo bales sms gw dingin!" kata dia)
Blame my finger.
Dulu, males bales sms karena keypad keras. Sekarang, males bales sms karena touchscreen jadi typo melulu. Dari "nulis" aja bisa jadi "tikus". I'm using swype, jadi kalau salah sedikit kadang jadinya kata yang sangat jauh berbeda. Kalau dulu jempol dikorbanin, kalau sekarang mata dikorbanin. Namanya layar sentuh, kalau gw sok ngetik nggak ngeliat layar jadinya kode rahasia.
Dan, sering banget gw sekarang baru sempat bales sms beberapa jam kemudian. Atau besokannya. Banyak distraksi dan takut copet juga. Ya kalo di kantor kan kerja. Kalo liputan kan buat ngetik berita. Kalo di jalan kan naik metromini dan kereta yang rawan copet. Kalo udah di rumah kan tidur. Nah loh.
Demikian, pembelaan.
Selamat menempuh hidup baru, Nyanya dan Omo. Maafkan aku tidak bisa memberi kalian kado langganan berupa panduan KamSut.
Belajar beberapa hal dari kemarin,
1. Ngebungkus seserahan bisa mengandalkan jasa orang-orang yang mangkal di bawah stasiun Cikini di mana banyak ditemukan bungkus-bungkus parsel. Seprai bisa jadi gajah, selimut bisa jadi beruang, dan bra (!!) bisa dibentuk jadi burung. How creative! Noted untuk momen berikutnya. Atau gw bisa belajar ngebungkus kado dengan bentuk-bentuk lucu.
2. Makan yang banyak sebelum akad nikah karena pengantin akan sibuk diselamati dan foto ini itu syubidubidu.
3. Jangan nyuruh pengantin untuk motoin para undangan. Maap ya Nya, mereka emang kurang ajar (padahal ikut difoto).
Sepertinya gw gak akan bisa nginep lagi di Tangerang,
Selamat berbulan madu ya kaliaaaan!!
=================
Dan pada Jumat sebelumnya, ijk membawa partner lain ke theater jeketi. Udah berganti tiga pasangan loh, mungkin nanti akan sama orang lain lagi. Banyak yang penasaran soalnya.
Debut teater generasi dua jeketi. Ternyata ketemu tante Lei juga yang menyambut gw dengan datar sehubungan dengan pendeknya balasan sms diriku padanya.
("lo bales sms gw dingin!" kata dia)
Blame my finger.
Dulu, males bales sms karena keypad keras. Sekarang, males bales sms karena touchscreen jadi typo melulu. Dari "nulis" aja bisa jadi "tikus". I'm using swype, jadi kalau salah sedikit kadang jadinya kata yang sangat jauh berbeda. Kalau dulu jempol dikorbanin, kalau sekarang mata dikorbanin. Namanya layar sentuh, kalau gw sok ngetik nggak ngeliat layar jadinya kode rahasia.
Dan, sering banget gw sekarang baru sempat bales sms beberapa jam kemudian. Atau besokannya. Banyak distraksi dan takut copet juga. Ya kalo di kantor kan kerja. Kalo liputan kan buat ngetik berita. Kalo di jalan kan naik metromini dan kereta yang rawan copet. Kalo udah di rumah kan tidur. Nah loh.
Demikian, pembelaan.
No comments:
Post a Comment