Saturday, February 20, 2010

Sho no Daiboken



the best gathering i ever had.
karena lokasinya di rumah Ichaa: nyaman, bebas ngapa2in, waktu gak dibatesin.
makanan banyak (cemilan, spageti, etc)
newbie-friendly games. keberuntungan yang membawamu ke hadiah-hadiah mantap.
suvenir keren dan berguna sekali di musim hujan, pashmina dengan packaging yang lucu.

setelah berbulan-bulan berdoa untuk dapetin banner biar bisa masang SHO VERSI GEDE di kamar, i got it. HORE!

Friday, February 12, 2010

weekly express #11

pertama kalinya pulang malem naik angkot jam 10 malem. sampai dirumah pukul 22.30
abis karokean ama kolega Musola RTC. jilbab boleh berkibar, hati rocker. wekeke. pertama kalinya karokean di Venus Detos, agak kecewa. lagunya kurang lengkap, lagunya ada yang ga cocok sama subtitlesnya, etc. tapi...di NAV sekarang kan harus mesen makanan minimal 30rebu. oh mahal.

makanya, untuk mewujudkan karaoke murah-team bonding musola, kami mahu berkaraoke tengah malam. soalnya diatas jam 11 malem bar-nya uda tutup. jadinya ga akan ditawarin makanan. *licik*
So, mungkin minggu depan, para musola-ers akan berkaraoke tengah malam dengan dresscode baju tidur.

SAYA KENA RACUN.
bernama SUJU.

gara2 iseng karokean lagu suju. terpana liat dansu-nya (tuh kan makanya gw ga mao liat suju karena takut naksir. suka arashi aja capek ngurusin dunlut-dunlut, jangan ditambah yang laen dulu lah).

sorenya, simulasi wartawan sama Nyanya. meliput berita. bawa tripod 6 kilo (bukan gw sih yang bawa). bawa kamera gahul. berasa gahul. tapi rebek juga. ga mau jadi wartawan berita ah, maunya yang asoy-asoy kuliner dan travelling. ato jadi istri diplomat. huahaha.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana kabar perkuliahan?

SEMESTER ENAM Di program studi jurnalisme siar, Jurusan Komunikasi FISIP UI, baru dua minggu kuliah, tugas sudah mengantri. Ralat. ngantrinya udah dari minggu pertama.
Kebanyakan praktek sih, bakal bikin berita tipi (mulai fitness dengan ngangkat tripod+kamera), dan berbagai anuan lain. Pokoknya see to the book: seebook/sibuk: lihat buku/belajar.

Nu Experience: FILSAFAT.
gw sama sekali ga ngerti jalan pikiran para filsuf, sama kaya gw ga ngerti kenapa orang-orang kaya berebutan kurus padahal gemuk itu tanda kemakmuran. Nyeh. emang harus kuat iman kalo mo belajar filsafat. kalo gw harus kuat mental, soalnya sekarang lagi megang 58 halaman yang harus dirangkum jadi DUA halaman. Groooook. tapi dosennya kocak sih. gw mendapat sedikit manfaat juga, kalo lagi bosen di kelas, suka berlagak jadi filsuf. misalnya ngeliatin ilustrasi yang ada di buku catetan. misalnya ada bentuk bibir, terus gw liat dari berbagai sisi, ternyata jadi mirip bebek, di sisi lain mirip sama tikus ciuman. yah, berfilsafat tentang hal-hal semacam itu. berpikir mendalam. asik juga untuk membunuh waktu.


GUNDAH GULANA.
harus mikirin skripsi atau TKA. Taaruf ato cari sendiri ato dijodohin. No idea.
TKA aja deh. bikin program radio. tapi harus JURNALISME. aduuuh kenapa gw masuk jurnal sih? hahaha. kalo mau bikin TKA ato skripsi menarik, harus masuk komunikasi media. masalahnya, ujian anak KOMED itu sangat-sangat menguras nyawa. Mata kuliahnya sih sangat menarik dan menambah wawasan. Jadi buat adik-adik yang suka menguras nyawa dan mengisi Harddisk bernama Otak, silakan masuk ke Program Studi Komunikasi Media. Kuliahnya enak-enak. Ujiannya ga enak. Nyehe.

Gw lupa apa alasan kenapa memilih Jurnalisme sebagai jalan hidup di kuliah. rasanya itu adalah hasil eliminasi deh. haha.
1. iklan: saya tidak punya bakat dan kemampuan di sotosop dan semacamnya.
2. humas: saya tidak suka dandan dan memakai sepatu hak tinggi.
3. komunikasi media: hmm. denger-denger harus seneng belajar.
4. jurnalisme: masa depan JELAS (ga mungkin jadi koki, standarnya kan jadi wartawan), gw suka menulis, dan ingin mewujudkan impian untuk menjadi seperti Aso Tamaki di ANCHOR WOMAN.
Kalo ga nonton dorama itu, ga mungkin gw masuk komunikasi. Makanya ingin balas budi. minimal merasakan proses jadi anchor. Sudah, dan cukup susah.

walaupun tugasnya seabrek, gw bersyukuuuuuuuuuuur sekali masuk jurnal. doushite?
Anak-anaknya menyenangkan!
gw dan Nyanya tadi merumuskan karakter umum setiap program studi dan mencari alasan kenapa kami beruntung masuk Jurnal.

1.minna wa nakayoshi. semua berteman. peer group boleh berbeda, tapi kalo pun duduk sebelahan sama peer group lain, tetep bisa ngobrol nyambung. anak rohis, anak binal, anak rajin, anak malas, anak organisasi, anak himono onna, dan anak gahul, semua bisa membaur.

2. Genit. kelas jurnal cuma punya satu lelaki. Makanya tiap dosen lelaki biasa digenitin. Untunglah semua itu berdampak positif. Kami jadi akrab sama dosen (sampe kurang ajar minta traktir terus-terusan) dan bisa menjinakkan dosen galak ato ngeselin. nyehe.

3. Banyak tugas. sepenanggungan. semua menderita. perasaan yang sama. klop. Kompak. mereka semua tahu apa itu MOSCHIC. *eh promosi lagi* sayangnya blom cukup kompak untuk sama-sama bikin baju. ayo dong maen kerumah gw, banyak bahan tuh, sapa tau ada yang ditaksir. Mari menjadi orang Chic dengan baju jahitan MOSCHIC. ahem.

4. Nice People. tiap angkatan pasti punya orang yang disebelin, ato punya konflik sama banyak orang. menurut gw sih ga ada yang kaya gitu di Jurnal. mereka lari ke prodi laen. hahahah. ga ada mahasiswa menyebalkan di jurnal. ga ada konflik berarti. ga ada orang yang dibully disini.

5. Anak komed senang berdebat, anak jurnal tidak. Ada prodi yang (denger-denger) punya batas peer group yang jomplang, anak jurnal tidak. Ada prodi tukang gosip dan comel, anak jurnal (dalam kasus ini: gw) dapet gocip belakangan. Secara kelompok, anak jurnal itu kalem. ga neko-neko.

6. jalan bareng. Cimelati. Visit sana Visit sini. Cazasuki. Mang Engking. Kata Rasul, ada tiga hal yang membuat orang menjadi akrab. Makan bersama. Seperjalanan bersama. Tidur bersama (nginep bareng gitu). DONE.

JournalSista+ Ali, DAISUKI DESU! <3

yuk kita nginep2 lagi, di sentul aje rumah Jaja. ato yang rumahnya cukup gede untuk dijajah 20an orang. ahoy.

Maap ye buat prodi laen yang merasa tersungging ato tersinggung, ini kan sama aja kaya gw bilang kalo MOSCHIC itu jahitan nomor satu sedunia. Campuran subjektip dan objektip. Cup!

Tuesday, February 2, 2010

Ibu Harus Bisa Menjahit

standar lama untuk perempuan adalah: harus bisa masak.

nyokap gw beda, mamen.

Kemaren, gw mengajak blio nonton Bistro SMAP X SMAP, sebuah acara SMAP yang ceritanya punya restoran, dan setiap bintang tamu boleh pesan makanan apa saja.
Episode yang gw donlot kemaren berisi Nakama Yukie -tante cantik yang jadi guru di Gokusen-, dia mesen makanan cina sama ikan tuna. Pas nyokap ikutan nonton, gw berharap blio akan terinspirasi untuk masak lebih banyak (soalnya anaknya rakus-rakus) atau setidaknya mengerti kenapa gw suka jejepangan.

tapi apa yang blio komentari?

bajunya yang itu (nakama yukie) bagus yah? nanti mamah bikin yang model gitu aja ya buat kondangan minggu depan!



onion avatars 1
Si mamah sama sekali ga meratiin acaranya, yang pertama keliatan di matanya adalah BAJU.

dalam jangka 2-3 hari, tau-tau bajunya udah jadi. Gelaaa bener.
Emak gw emang paling semanget bikinin baju kondangan, tadi aja dia uda nyerocos soal model baju selanjutnya (nanti ini dikerut, terus ini segini, terus pake ini, terus anuan anuan anuan). gw cuma bisa mengangguk.

Makanya, kalo mahu jahit2 silakan bikin di MOSCHIC, brand si mamah. Info lebih lanjut bisa hubungi gw langsung. Buat semua anak kom 07 yang baca entry ini, gw wajibkan kalian untuk bikin kebaya wisuda di MOSCHIC. jaminan mutu! Bawa contoh model berupa gambar di majalah, internet, ataukah pidio langsung dan kami akan meniru kebaya seharga jutaan menjadi jauh lebih muree.

Bikin kebaya buat nikah juga okey, yang berpayet-payet mengkilap elegan dsb bisa diwujudkan lewat MOSCHIC.

Moschic, makes u look chic!
 
design by suckmylolly.com